Hanoi, Mobilitas – Keduanya diluncurkan di Vietnam pada pertengahan Maret 2022, dan saat itu diimpor dari Indonesia dalam wujud utuh atau Completely Built Up (CBU).
Seperti seperti dilaporkan The Hanoi Economic Daily belum lama ini, Toyota di Vietnam sejak akhir 2022 lalu memutuskan untuk mengimpor dua mobil tersebut dalam wujud terurai (CKD). Meski untuk proses produksi atau perakitan baru dimulai pada awal 2023.
“Pemerintah Vietnam melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memberikan insentif lebih yang membuat harga keduanya lebih bersaing jika keduanya diproduksi di dalam negeri. Sehingga diputuskan untuk merkait di dalam negeri,” tulis media itu.
Duo MPV Toyota itu tercatat sebagai mobil dengan kinerja penjualan yang mencorong ketika pertama kali diluncurkan dan dijajakan di Negeri Paman Ho itu. Laman Vietnam Post English yang mengutip data internal Toyota Motor Vietnam melaporkan, hanya dalam waktu lima pekan atau satu bulan plus seminggu, keduanya terjual 2.200 unit.
Namun, kini kinerja penjualan keduanya merosot. Bahkan di Januari – April tahun 2024 tren kemerosotan itu masih terjadi.
Data VAMA yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (16/5/2024) menunjukkan sepanjang empat bulan pertama itu Toyota Avanza hanya terjual sebanyak 583 unit. Jumlah ini ambrol 41,3 persen dibanding penjualan selama periode sama di tahun 2023.
Sementara, di periode yang sama, Toyota Veloz hanya berhasil menyerok angka penjualan sebanyak 1.493 unit. Jumlah angka penjualan itu, ambrol hingga 51 persen dibanding total angka penjualan yang dikemasnya pada periode Januari – April 2023.
Di bulan April saja, total penjualan mobil ini ambrol 20,1 persen dibanding April 2023. Totalnya hanya 525 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id