Sidney, Mobilitas – Kamar Dagang dan Industri Bidang Otomotif Federal Australia (FCAI) mencatat sepanjang Januari – Februari 2024, jumlah mobil elektrifikasi (mobil listrik baterai atau BEV dan plug-in hybrid atau PHEV) di Australia mencapai 14.960 unit.
Data FCAI yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (19/3/2024) menyebut dari total penjualan mobil berteknologi setrum itu mayoritas merupakan BEV. “Sedangkan dari total penjualan mobil listrik itu, 4.849 unit dibukukan pada bulan Januari dan 10.111 unit pada bulan Februari,” bunyi keterangan lembaga itu.
Menariknya, jika selama bulan Januari penjualan mobil listrik murni (BEV) Tesla dikalahkan oleh mobil listrik asal Cina merek Build Your Dreams (BYD), pada bulan Februari itu kondisi berbalik. BYD kembali ditekuk Tesla.
Analis industri otomotif Australia, Patrick Thompson seperti dikutip CBS News belum lama ini mengatakan penjualan Tesla selama Januari terpuruk, karena banyak unit yang tertahan di pelabuhan karena masalah prosedur bea cukai. Artinya, penurunan bukan dikarenakan rendahanya permintaan atau resistensi konsumen.
“Sebab, bagaimana pun mobil listrik Tesla memiliki tingkat penetrasi ke konsumen yang tertinggi. Merek ini berada di posisi puncak dalam top of mind masyarakat (Australia),” papar dia.
Menurut Patrick, Australia yang berpenduduk 26, 309 juta jiwa itu merupakan pasar mobil listrik yang sangat potensial bagi pabrikan. Selain semua mobil setrum diimpor secara utuh, pemerintah negara ini juga memberikan sejumlah stimulus kepada pengguna mobil ramah lingkungan untuk mendorong realisasi traget netral karbon.
Berikut data penjualan 10 mobil listrik paling laris di Australia sepanjang Januari – Februari 2024:
Tesla Model 3 sebanyakl 4.316 unit
Tesla Model Y sebanyak 2.411 unit
BYD Atto3 sebanyak 1.176 unit
BYD Seal sebanyak 1.208 unit
MG4 sebanyak 983 unit
BYD Dolphin sebanyak 455 unit
Kia EV6 sebanyak 3.091 unit
Volvo XC40 sebanyak 309 unit
BMW i4 sebanyak 221 unit
Toyota bZ4X sebanyak 208 unit
Sumber: FCAI, VFacts, 2024. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id