Beijing, Mobilitas – Namun ekspor mobil elektrifikasi (terdiri dari mobil listrik baterai atau BEV dan Plug-in Hybrid atau PHEV) itu pada bulan Februari merosot.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (12/3/2024) menunjukkan total ekspor mobil elektrifikasi sebanyak itu 177.000 unit itu dibukukan pada Januari sebanyak 95.000 unit. Jumlah ini melonjak 27,1 persen dibanding Januari 2023.
Kemudian di bulan Februari sebanyak 82.000 unit. Jumlah mobil elektrifikasi yang dikirim ke luar negeri sebanyak itu merosot 5,9 persen dibanding Januari 2023. Sedangkan dibanding januari 2023, jumlah tersebut anjlok 18,5 persen.
“Tujuan pengiriman mobil elektrifikasi (dari Cina) ini berada di berbagai daerah. Mulai dari Asia Timur, Jepang, Eropa dan Amerika, sampai Asia Tenggara (termasuk Indonesia),” bunyi keterangan CPCA.
Tahun lalu, Cina tercatat sebagai negara pengekspor mobil terbanyak di dunia menggeser Jepang. Sedangkan di Januari hingga Februari tahun ini, Negeri Tirai Bambu itu membukukan total ekspor mobil (baik elektrfikasi maupun konvensional, dan terdiri dari mobil penumpang serta komersial) sebanyak 822.000 unit.
Jumlah ekspor mobil selama dua bulan pertama 2024 itu menanjak hingga 30,5 persen dibanding periode sama di tahun lalu. (Din/Aa)