Jakarta, Mobilitas – Selama dua bulan pertama tahun ini alias di Januari hingga Februari lalu, baik ke diler (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) secara keseluruhan tercatat meningkat dibanding periode sama tahun lalu. Meski, tak semua mereka membukukan menanjaknya penjualan.
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Rabu (23/3/2022) menunjukkan total wholesales mobil (yang terdiri dari kendaraan penumpang dan kendaraan komersial itu) mencapai 162.590 unit. Jumlah ini naik 59,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara, di saat yang sama, penjualan ritel yang dibukukan seluruh merek mencapai 148.556 unit. Jumlah itu melonjak 47,2% dibanding penjualan ritel selama dua bulan pertama tahun 2021.
Dinamika naik turunnya penjualan juga terjadi di jajaran merek-merek asal Eropa. Fakta data berbicara, di Januari itu, penjualan ritel Mercedes-Benz (terdiri dari kendaraan penumpang dan kendaraan komersial) tercatat sebanyak 549 unit, alias merosot 5,5%.
Sementara, mobil buatan merek dari negara yang sama dengan Mercedes (Jerman), yakni Bayerische Motoren Werke (BMW) pada periode itu laku sebanyak 384 unit. Jumlah ini naik 12%.
Merek asal Jerman lainnya, yaitu Volkswagen, di rentang waktu yang sama membukukan penjualan ritel sebanyak 56 unit. Jumlah penjualan ini ambles 12,5%.
Tetapi, kinerja penjualan ritel Volkswagen itu masih lebih bagus ketimbang saudaranya sesama asal Jerman, Audi. Merek berlambang tiga cincin saling terkait itu hanya melego 1 unit selama Januari – Februari, dengan rincian 1 unit di Januari dan nihil di Februari.
Sedangkan mobil buatan merek asal Prancis – Peugeot – selama dua bulan pertama itu laku sebanyak 82 unit. Jumlah ini menanjak 54,7%.
Adapun Scania (merek asal Swedia), di periode yang sama membukukan penjualan ritel sebanyak 45 unit. Jumlah penjualan itu ambrol 34,8% dibanding Januari – Februari 2021. (Din/Aa)