Tokyo, Mobilitas – Sebagai pabrikan terbesar dan memiliki model mobil yang paling banyak dijual di Jepang, penjualannya yang jeblok turut memberi kontribusi merosotnya total penjualan (seluruh mobil dari semua pabrikan) di periode tersebut.
Data Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Importir Mobil Jepang (JAIA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (10/12/2024) menunjukkan selama sebelas bulan pertama2024 itu jumlah mobil yang terjual di Jepang mencapai 4.091.709 unit. Jumlah mobil yang terlego itu merosot 7,35 persen dibanding jumlah yang terjual pada Januari – November 2023.
Selama bulan November saja, mobil yang laku di Negeri Matahari Terbit itu sebanyak 389.528 unit. Jumlah penjualanitu menciut 5,21 persen dibanding bulan yang sama pada tahun lalu.
Pada periode Januari – November 2024 tersebut, Toyota membukukan penjualan sebanyak 1.259.356 unit. Total angka penjualan ini ambrol 14,26 persen dibanding total penjualan selama kurun waktu yangsama di tahun 2023.
Meski begitu, Toyota yang menjajakan model mobil terbanyak itu masih bercokol di urutan pertama dalam daftar pabrikan dengan penjualan terbanyak. Dia menggenggam 30,8 persen pangsa pasar.
Sedangkan di bulan November saja, angka penjualan yang berhasil dipetik Toyota sebanyak 124.109 unit. Jumlah ini menciut 6,7 persen dibanding penjualanyang dibukukannya pada November 2023.
Fakta data juga berbicara, selama Januari – November 2024 itu, sejumlah mobil kondang (yang tidak hanya dijual di Jepang saja, tetapi juga di negara lain, termasuk Indonesia) penjualannya ambruk dibanding periode sama di tahun 2023. Mereka adalah:
Toyota Corolla (termasuk Corolla Cross) : 150.917 unit (anjlok 16,3 persen)
Toyota Prius : 76.626 unit (anjlok 16,7 persen)
Toyota Sienta : 104.181 unit (anjlok 15,4 persen)
Toyota Raize : 46.874 unit (anjlok 21,8 persen)
Toyota Harrier: 60.925 unit (anjlok 13,6 persen)
Toyota Voxy : 65.429 unit (anjlok 23,2 persen)
Sumber: JADA, JAIA, 2024. (Din/Aa)