Tips

Kelelahan Picu Kecelakaan, Ini Tips Mengemudi Aman Saat Mudik Lebaran

×

Kelelahan Picu Kecelakaan, Ini Tips Mengemudi Aman Saat Mudik Lebaran

Share this article
Ilustrasi, mengemudi mobil - dok.Car and Driver

Jakarta, Mobilitas – Meski infrastruktur jalan saat ini telah relatif lebih baik dibanding beberapa tahun lalu, namun dalam mewujudkan berkendara yang aman dan nyaman kesehatan fisik dan mental saat mengemudi sangat menentukan.

Sementara, seperti diungkap Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dokter Djalaludin, sampai saat ini dalam kasus kecelakaan yang terjadi faktor fisik dan mental yang tidak bugar masih menjadi penyebab terbanyak.

“Beberapa kasus kecelakaan selama masa mudik lebaran (beberapa tahun sebelumnya) yang terjadi, terkait kesehatan fisik dan mental pengemudi. Menurut hasil investigasi KNKT, salah satu factor yang berkontribusi terhadap kejadian ini adalah pengemudi yang mengalami fatigue atau kelelahan,” ungkap Djalaludin dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas, di Jakarta, Minggu (16/3/2025).

Terlebih saat mengemudi dalam rangka mudik ke kampung halaman itu tubuh dalam kondisi kurang tidur dan setelah melakukan serangkaian aktivitas. “Ketika tubuh mengalami kelelahan maka akan berpengaruh ke psikis. Syaraf sensorik dan motorik tidak bekerja dengan baik, sehingga menjadi tidak fokus, tingkat reflek menurun, hingga mengantuk yang sangat dan menyebabkan microsleep (kesirap),” jelas Djalaludin.

Tentu, kondisi seperti itu sangat membahaykan. Oleh karena itu, Djalaludin menyarankan agar calon pemudik yang mengemudi kendaraan untuk melakukan beberapa cara ini, agar perjalanan aman, nyaman, dan berkesan:

Ilustrasi, seseorang mengalami microsleep saat mengemudi mobil – dok.Istimewa via Roberts John Law

Pertama, pastikan malam sebelum mengemudi beristirahat minimal 6 jam, sehingga tubuh bugar tidak merasa capek. Kedua, jangan memaksakan diri untuk mengemudi apabila anda merasa kurang fit atau tidak sehat

Ketiga, jika selama mengemudi masih menjalankan ibadah puasa, sebaiknya sering beristirahat. Karena jam-jam mengantuk saat berpuasa terjadi pada jam 08.00 – 11.00 dan jam 13.30 – 15.30.

Keempat, apabila tidak memiliki pengemudi pengganti, berhentilah untuk beristirahat minimal selama 0,5 – 1 jam setelah mengemudi. Usahakan beristirahat di rest area untuk beristirahat dan jangan menggunakan bahu jalan.

Kelima, jika telah mengemudi 10 – 12 jam sebaiknya setop untuk tidak melanjutkan mengemudi dan beristihat atau bermalam. Keenam, jika memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, jantung, darah tinggi dan sebagainya minumlah obat secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin.

Ketujuh, jangan mengantuk saat mengemudi dan jangan mengemudi jika mengantuk. Satu-satunya obat mengantuk yang manjur adalah tidur, bukan minum kopi atau lainya. (Jrr/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id