Tips

Kemarau Tiba, Ini Cara Cegah Dehidrasi Saat Berkendara

×

Kemarau Tiba, Ini Cara Cegah Dehidrasi Saat Berkendara

Share this article
Bersepeda saat musim kemarau perlu banyak minum air putih - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan yang menyatakan saat ini wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Bahkan, sejak pertengahan April lalu sejumlah wilayah di Tanah Air sudah mengalaminya, dan sebagian lainnya hingga pertengahan bulan Mei mengalami cuaca terik yang ekstrem.

“Benar. Mayoritas wilayah di Tanah Air sudah memasuki masa musim kemarau, bahkan suhu panas berada pada level rata-rata atau terik dan sangat terik. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar menjaga stamina tubuh terutama menjaga kecukupan cairan dalam tubuh mereka, agar daya tahan tubuh tetap terjaga dan tidak terserang penyakit,” papar Deputi Kepala BMKG Bidang Meteorologi, Guswanto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Wilayah yang mengalami cuca terik dan sangat terik berada di kawasan Jabodetabek, khususnya di wilayah Jakarta yang sebagian besar, yakni Jakarta Barat, Utara, dan Pusat telah mengalami cucara yang panas terik. Sedangkan wilayah Jakarta Timur dan Selatan diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni.

Pakai helm dengan kaca gelap dan pakaian yang tidak mempercepat tubuh berkeringat selama cuaca terik tiba – dok.BBV.Powersports

BMKG mencatat selama periode 1 – 7 Mei 2022, suhu yang ada di wilayah-wilayah yang telah mengalami kemarau berkisar antara 33 – 36,1 derajat Celsius. Bahkan suhu tertinggi terjadi di wilayah Tangerang, pada hari Selasa (10/5/2022).

Kondisi cuaca yang sangat terik sangat berpenfaruh dan membahayakan pengguna kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. Suhu sekitar yang terik akan menjadikan tubuh cepat berkeringat, sehingga kemungkina terjadi dehidrasi juga sangat tinggi.

“Tanpa disadari oleh orang bersangkutan, kondisi dehidrasi akan menyebabkan kebugaran menurun, konsentrasi menurun dan reflek anggota tubuh lambat. Tentu ini akan menjadikan pengendara dalam bahaya,” papar Training Director sekaligus Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Pesepada motor tengah minum air dari botol persediaan air yang dibawanya sembari tetap memacu kendaraanya – dok.Ride to Food

Jusri mengingatkan agar para pelaju atau komuter yang menggunakan sepeda motor dalam beraktifitas memperhatikan asupan cairan, khususnya air minum untuk kebugaran tubuh mereka. Dia menyarankan agar merek membawa persediaan air minum yang cukup, dan segera minum jika terasa keringat telah bercucuran atau tubuh telah merasa lelah.

Selain itu, lanjut Jusri, gunakan jaket dari bahan yang tipis dan tidak menyerap keringat. Jaket juga tidak memicu pemakainya berkeringat yang lebih cepat.

“Pakailah helm dengan kaca yang tidak terlalu terang. Dan jauh lebih bagus jika menggunakan helm dengan kaca double visor, sehingga jika cuaca terik dipakai yang berwarna gelap dan sebagainya. Ini dimaksudkan agar tidak silau, karena kalau silau mata akan cepat lelah. Selain itu pandangan akan terganggu, sehingga bisa memicu bahaya,” tandas dia.

Ilustrasi, berpeda motor saat musim panas- dok.Hot Bike Magazine

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh para penunggang sepeda motor di saat musim kemarau adalah, menhindari kemacetan. Berangkatlah ketika jalanan masih sepi, begitu pula ketika akan pulang ke rumah. (Jrr/Aa)