Bisnis

Kemungkinan Besar Subsidi Pembelian Motor Listrik Berganti Insentif Diskon PPN

×

Kemungkinan Besar Subsidi Pembelian Motor Listrik Berganti Insentif Diskon PPN

Share this article
Ilustrasi, motor listrik dari Volta - dok.Volta

Jakarta, Mobilitas – Upaya untuk mendapatkan stimulus berupa subsidi pembelian seperti tahun 2023 (dimana pembelian disubsidi Rp 7 juta) terus diupayakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Namun, kalaupun ada insentif kemungkinan besar skemanya akan berubah, bukan lagi subsidi tetapi berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Kabar tersebut diungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

“Kami sedang mengusulkan. Kalau pun nanti ada insentif, skemanya tidak seperti tahun 2023 lalu yang berupa subsidi langsung. Mungkin, kami mengusulkan melalui PPN DTP. Tetapi berapa besar PPN yang DTP, masih belum bisa disebutkan karena ini masih sedang dlm proses, kami sedang mengusulkan,” papar Setia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (14/1/2025) mengatakan, kepastian ada atau tidaknya insentif untuk sepeda motor listrik diharapkan kalangan industri untuk segera diumumkan. Sebab, kata Budi, saat ini konsumen menahan rencana pembelian karen menunggu kepastin itu.

Ilustrasi, sepeda motor listrik Honda EM1 e: – dok.AHM

“Sehingga, sepeda motor banyak tertahan di pabrik. Karena konsumen msih sepi, dealer juga minta untuk tidak dilakukan distribusi dulu, karena penjualan masih sepi. Konsumen wait and see. Oleh karena itu, kepastian soal insentif ini penting. Dan tentu saja kami berharap ada insentif,” papar Budi.

Menurutnya, keberadaan insentif menjadi pemicu daya tarik masyarakat untuk membeli sepeda motor bersumber tenaga drai setrum itu. Meski, saat ini pemahaman masyarakat terhadap manfaat kendaraan bermotor listrik roda dua itu mulai tumbuh, namun untuk membeli masih perlu ada dorongan khusus.

“Nah, dorongan itu berupa insentif. Karena kalau harganya lebih terjangkau tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri. Masyarakat saat ini banyak yang sudah tahu biaya operasional, biaya perawatan, keamanan, performa, maupun desain motor listrik itu tidak kalah menarik (dengan motor konvensional),” tandas mantan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan itu. (Jrr/Aa)