Berlin, Mobilitas – Kereta listrik pengangkut penumpang dan barang ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga anti kemacetan dan tepat waktu.
Laporan EV Magazine dan media rbb24 yang disitat Mobilitas di Jakarta, Jumat (13/9/2024) menyebut angkutan massal yang lebih murah ketimbang robotaxi ini beroperasi menempuh jarak 6 kilometer. Keberangkatan dimulai dari stasiun Erkner (di tenggara Berlin) menuju pabrik Tesla di Grunhiede.
“Jarak 6 kilometer memang bukanlah jarak yang jauh. Namun, kehadiran kereta listrik baterai itu sangat membantu bagi penumpang dan kecepatan pengiriman barang. Sebab, daerah yang menjadi rutenya sampai saat ini dikenal sebagai titik kemacetan yang luar biasa, sehingga mempersulit perjalanan orang dan memperlambat proses pasokan suku cadang ke pabrik Tesla,” tulis dua media itu.
Kereta yang dioperasikan oleh Niederbarnimer Eisenbahngesellschaft (NEB) itu berkapasitas 500 orang penumpang dalam sekali perjalanan (atau 4.500 orang dalam sembilan shift). Kehadirannya diakui sangat berarti mengurangi kepadatan kendaraan dan orang di jalan.
Selain itu, sebut Tesla, kereta bertenaga dari setrum ini juga mengurangi kemacetan di area regional. Selain berpotensi mengurangi biaya transportasi logistik suku cadang atau barang dalam proses produksi di pabriknya.
Tesla bahkan mengklaim, operasional Giga Train tersebut mampu mengurangi 50 ton emisi karbondioksida setiap pekannya. Oleh karena itu, pabrikan mobil listrik besutan Elon Musk ini berharap penggunaan kereta api listrik yang menggunakan baterai-listrik Siemens Mobility Mireo B itu diperluas.
“Giga Train ini sejalan dengan komitmen Tesla terhadap keberlanjutan dan berkontribusi untuk memenuhi peraturan lingkungan dan tujuan perusahaan,” bunyi keterangan Tesla Inc di Jerman. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id