Oslo, Mobilitas – Norwegia, negara Nordik di Semenanjung Skandinavia, yang berpenduduk 5,6 juta jiwa ini sejak tahun 1990 telah memberikan insentif bagi wargnya yang membeli kendaraan elektrifikasi (mobil listrik murni atau BEV, plug-in hybrid, hybrid, hingga mobil listrik berbahan bakar hidrogen alias FCEV).
Dorongan pemerintah itu dilakukan agar Norwegia tidak mengalami bencana tenggelamnya daratan mereka akibat pemanasan global yang salah satunya disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor. Walhasil, pembelian mobil listrik terus meningkat dan mendominasi di negeri ini.
Data Federasi Jalan Raya Norwegia (OFV) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (15/1/2025) menunjukkan sepanjang tahun 2024 total jumlah BEV yang terjual di negara ini mencapai 114.409 unit. Jumlah penjualan tersebut setara dengan 88,9 persen dari total penjualan mobil (seluruh jenis sumber tenaga, mulai dari plug-in hybrid atau PHEV, hybrid, dan BEV) yang sebanyak 128.691 unit.
Tren pembelian BEV terus merambat naik hingga akhir Januari 2025. Selama bulan perdana 2025 itu, jumlah BEV yang terlego sebanyak 8.954 unit atau melonjak 89,8 persen dibanding total yang terjual di Januari tahun 2024.
Menariknya, total penjualan mobil listrik baterai atau mobil listrik murni tersebut setara dengan 95,8 persen dari total penjualan seluruh mobil (berbagai jenis) di Norwegia yang mencapai 9.343 unit. Total jumlah penjualan mobil berbagai jenis dari seluruh merek itu melonjak 82,4 persen.
Fakta data berbicara, pada bulan itu Volkswagen menjadi pabrikan dengan penjualan terbanyak dengan total 1.899 unit. Dia disusul Toyota di tempat kedua setelah menjual 1.354 unit dan Tesla di tempat ketiga dengan penjualan 689 unit.
Adapun 10 mobil yang paling banyak terjual di negara itu selama Januari 2025 adalah:
Toyota bZ4X : 1.189 unit
VW ID.4 : 832 unit
Nissan Arya : 543 unit
VW ID.3 : 538 unit
VW ID.7 : 490 unit
Tesla Model Y : 361 unit
Tesla Model 3 : 324 unit
BMW i4 : 243 unit
Ford Explorer : 222 unit
Volvo EX30 : 213 unit
Sumber: OFV, 2025. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
