Jakarta, Mobilitas – Setelah mobil yang telah dipakai dengan knalpot panas dikandangkan ke garasi, pada malam hari di pipa knalpot terjadi kondensasi uap air.
Seperti diungkap Mekanik Senior Parama Motor, Batu Ceper, Tangerang, Mahfud Baharudin, pada saat mobil digunakan maka di dalam pipa knalpot yang panas akibat menyalurkan gas buang hasil pembakaran bahan bakar di mesin, terjadi penguapan.
Gas karbondioksida dari sisa pembakaran bahan bakar itu akan terkondensasi ketika mobil diparkir di garasi dengan suhu yang lebih rendah dari suhu di dalam knalpot. Semakin rendah suhu udara di sekitar kendaraan, maka semakin banyak pula gas yang terkondensasi.
“Uap panas di knalpot itu terkondensasi menjadi gas pekat dan lama-lama menjadi embun di dalam knalpot,” papar pria yang akrab disapa Mahfud itu saat ditemui Mobilitas, Selasa (5/9/2023).
Sementara, ketika pemilik mobil menghidupkan mesin mobil untuk memanasinya pada pagi hari, maka embun tersebut akan mencair. “Itu dikarenakan terjadi pembakaran di ruang bakar mesin yang menghasilkan gas, yang mengalir ke pipa knalpot. Saat itulah, embun yang terpapar gas panas ini mencair dan terdorong keluar dari knalpot,” papar Udin.
Jika menemui hal seperti itu, lanjut Udin, tidak perlu panik. Karena seiring dengan panasnya mesin mobil maka air akan hilang atau menguap dengan sendirinya.
Namun, jika air yang keluar dari knalpot ternyata tak berhenti, bahkan justeru dibarengi dengan asap putih, maka patut dicurigai piston pada mesin bermasalah. Sebab, piston yang berfungsi mengatur volume silinder,hingga mendorong gas sisa pembakaran keluar ditengarai tak mampu menjalankan fungsi itu.
“Kalau piston rusak, maka gas hasil pembakaran tidak akan terdorong secara maksimal dan tuntas keluar dari knalpot.Itulah yang kemudian menjadikan air terus keluar dari knalpot,” ujar pria 42 tahun itu.
Selain dua penyebab itu, knalpot mobil yang terus menerus mengeluarkan air juga disebabkan oleh riwayatnya yang sempat tergenang air alias terendam banjir. “Apalagi, kalau pencucian mobil setelah tergenang itu tidak benar-benar tuntas,” tandas Udin. (Jrr/Aa)