Ilustrasi, kolaborasi General Motors dengan Honda Motor - dok.NY1

Kolaborasi Honda dengan GM Bikin Mobil Listrik Murah Dibatalkan

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Padahal, jalinan kerjasama pabrikan mobil asal Jepang dengan General Motors (GM) senilai US$ 5 miliar itu telah dimulai sejak April 2022 lalu.

Laporan The Verge dan Reuters yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Kamis (26/10/2023) menyebut kolaborasi dua pabrikan kondang ini awalnya ingin membuat mobil listrik dengan banderol kurang dari US$ 30.000. Rencananya, mobil itu akan dijajakan di wilayah Amerika Utara pada tahun 2027 nanti.

Dengan harga sebesar itu, mobil tersebut digadang-gadang menjadi penantang mobil setrum terlaris Tesla, yakni Tesla Model 3. Mobil yang mengadopsi platform arsitektur baru dengan baterai Ultium versi anyar buatan GM.

Namun, semua rencana itu ternyata bubar di tengah jalan. Kedua pihak mengaku sebelumnya telah melakukan analisa mendalam terkait proyek kerjasama itu, sebelum memutuskan menghentikannya.

“Setelah melakukan beberapa penelitian dan analisis, kedua belah pihak memutuskan untuk menghentikan pengembangan mobil (listrkk). Namun, masing-masing perusahaan akan terus berupaya menghadirkan model yang terjangkau ke pasar kendaraan listrik,” bunyi pernyataan Honda Motor Company yang dirilis di Jepang, Rabu (25/10/2023).

Ilustrasi, pengisian daya baterai mobil listrik – dok.CNET

Honda menegaskan, pembatalan kerjasama dengan GM itu tidak akan berpengaruh ke target besarnya untuk hanya menjual mobil listrik saja pada tahun 20240 nanti. Sedangkan GM mengatakan selama dua tahun ke depan pihaknya akan fokus pada peningkatan platform ultium dan kapasitas sel baterai.

Sementara, kabar lain yang beredar menyebut pembatalan ini karena adanya perubahan strategi GM yang mengerem peluncuran mobil listrik anyar. Pabrikan mobil terbesar di Amerika Serikat ini akan lebih fokus ke peningkatan keuntungan perusahaan setelah didera masalah pemogokan pekerja yang menguras banyak anggaran.

Laporan CNBC yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Kamis (26/10/2023) menyebut pada Selasa (24/10/2023) GM menyatakan mengevaluasi proyeksi perolehan laba perusahaan pada tahun 2023 ini. Jika sebelumnya laba diproyeksikan mencapai US$ 12 miliar – US$ 14 miliar, kini dikerek turun menjadi US$ 9,3 miliar – US$ 10,7 miliar.

“Pemogokan pekerja yang berlangsung sejak 15 September, menyebabkan produksi mobil anjlok dan kehilangan pendapatan sebelum pajak hingga US$ 800 juta,” ungkap Chief Financial Officer GM, Paul Jacobson. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article