Jakarta, Mobilitas – Keduanya bermain di segmen pasar yang sama, meski konsumen yang dibidik sedikit berbeda.
Keduanya diproduksi di pabrik milik Daihatsu Motor Indonesia. Namun Astra Toyota Calya (Calya) dijakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Sigra dipasarkan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Sejak kehadirannya di pasar kendaraan bermotor roda empat Tanah Air, Toyota Calya selalu lebih unggul dalam jumlah penjualan. Selisih jumlahnya terbilang cukup jauh.
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Rabu (15/3/2023) menunjukkan pada 2018 Toyota Calya terjual 63.970 unit dan Daihatsu Sigra 50.907 unit.
Pada tahun berikutnya, Calya laku 54.549 unit, sedangkan Sigra 52.283 unit. Lalu, di 2020 – meski sama-sama anjlok – tetapi Calya masih unggul dengan total penjualan 23.446 unit, sementara Sigra 23.295 unit.
Namun, kondisi berubah saat memasuki 2021. Pada tahun itu Sigra jauh mengungguli Calya.
MPV kategori mobil murah ramah lingkungan (LCGC) Toyota itu hanya meraup angka penjualan 31.375 unit, sementara Sigra mengantongi 40.283 unit. Keunggulan ini berlanjut di 2022, dimana Calya laku 40.359 unit, dan Sigra 51.427 unit.
Bahkan di 2023 ini, di Januari Calya cuma mengoleksi 3.680 unit, Sigra 6.644 unit. Sigra unggul 3.000 unit lebih. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id