Tokyo, Mobilitas – Toyota bersama anak usahanya yakni Hino meneken nota kesepahaman (MoU) untuk berkongsi dengan Daimler Truck Holding bersama Mitsubishi Fuso.
Laporan Reuters yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (31/5/2023) penandatanganan MoU kedua belah pihak dilakukan di Tokyo, Selasa (30/5/2023). “Daimler Truck Holding AG dan Toyota Motor Corporation telah mencapai kesepakatan awal untuk menggabungkan unit truk kami berdua (Toyota dan Daimler) di Jepang,” bunyi keterangan Toyota Motor.
Konkretnya, berdasar nota kesepahaman kerjasama ini maka bisnis Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corp milik Daimler dan Hino Motors Ltd yang merupakan anak perusahaan Toyota akan digabungkan di bawah perusahaan induk. Sekadar informasi, data yang dilansir Japan Reference menyebut, saat ini Toyota mengenggam 50,1% saham Hino Motors, sedangkan Daimler menguasai 89% saham Mitsubishi Fuso.
Hino Motors akan bergabung bersama Mitsubishi Fuso dalam sebuah perusahaan induk baru yang mulai beroperasi pada 2024 nanti. Toyota dan Daimler akan menggelontorkan investasi dengan besaran porsi yang setara besarannya, meski belum bisa dipastikan porsi saham masing-masing di perusahaan baru tersebut.
Tetapi yang pasti, seperti dilaporkan Japan Business Insight, yang dikutip Mobilitas, Rabu (31/5/2023) Daimler Truck dan Toyota bersepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan hidrogen dan teknologi CASE (Connected, Autonomous and Automated, Shared, Electri) lainnya. Chief Executive Officer Daimler Truck, Martin Daum truk listrik berbahan bakar hidrogen merupakan masa depan yang potensial.
“Kami mempercepat menuju nol emisi, tetapi ada satu tantangan besar dan ini adalah pendanaan yang diperlukan. Hanya ada satu cara untuk membuat pengembangan teknologi paralel ini berhasil yakni skala ekonomi,” ungkap Chief Executive Officer Daimler Truck, Martin Daum.
Meski berkongsi dalam pengembangan, pengadaan, hingga produksi truk, namun Hino dan Fuso tetap akan mempertahankan saluran pemasaran dan penjualannya yang ada saat ini di pasar global. Asia Tenggara disebut-sebut sebagai pasar utama yang dituju oleh produk hasil kongsi tersebut.
Sementara itu, laporan Nikkei yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (31/5/2023) memberi judul yang artinya dengan kongsi ini Toyota ingin membangun kembali citra Hino yang sempat terpuruk usai tersandung skandal. Seperti diketahui, sebelumnya Hino Motors diterpa kasus manipulasi data emisi dan konsumsi bahan bakar truk yang diproduksinya.
Skandal ini telah membuat para petinggi, termasuk Chairman Toyota Motor Akio Toyoda berang. Kasus yang diketahui terjadi sejak 2003 ini dianggap sebagai aib yang mencoreng Toyota. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id