Shanghai, Mobilitas – Lima mobil berteknologi sumber tenaga dari kelistrikan (elektrifikasi) itu terdiri dari tiga model berteknologi plug-in hybrid dan dua mobil listrik kurni atau listrik baterai (BEV).
“Mobil elektrifikasi baru ini, model pertamanya akan diluncurkan pada tahun 2026. Kami sangat mendorong strategi elektrifikasi, dan arah untuk itu itulah kami tentukan. Di pasar kendaraan listrik yang dinamis dan sangat kompetitif seperti di China ini sangatlah penting untuk memperkuat kemitraan, dan terus mendorong elektrifikasi portofolio model yang dihasilkan SAIC – Volkswagen,” ungkap Chief Executive Officer Volkswagen Group Cina, Ralf Brandstatter dalam keterangan resmi pabrikan yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Perjanjian untuk memproduksi model elektrifikasi anyar tersebut diteken kedua belah pihak pada Mei lalu yakni antara SAIC dengan anak perusahaan VW, yaitu Audi. Salah satu isi dari kesepakatan keduanya adalah bersama-sama mengembangkan platform digital canggih untuk mobil elektrifikasi Audi.
Hanya, sampai saat ini belum diinformasi mobil Audi model apa yang akan digarap sebagai mobil elektrifikasi itu. Tetapi yang pasti, keduanya berharap, kehadiran mobil berteknologi sumberdaya dari setrum itu bakal mampu menggelembungkan penjualan mereka di Cina, yang merupakan pasar ternesar kedua bagi mereka di dunia.
Sekadar informasi data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (1/7/2024) pada periode Januari – Mei 2024, Volkswagen di Republik Rakyat Cina meraup angka penjualan ke konsumen (penjualan ritel) sebanyak 760.553 unit. Jumlah ini menciut 1,6 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada periode sama di tahun 2023.
Adapun Audi di saat yang sama mengoleksi angka penjualan ritel sebanyak 249.567 unit. Jumlah ini meningkat 9,1 persen dibanding periode Januari – Mei 2023. (Anp/Aa)
