New York, Mobilitas – Meski penjualan dan laba bersih ambrol, namun harga saham Tesla Inc di Bursa Saham Nasdaq, New York, Amerika Serikat masih naik.
Informasi keterbukaan publik di laman resmi Bursa Saham Nasdaq yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (23/4/20250 menunjukkan selama Januari – Maret 2025 Tesla Inc menjual 336.681 mobil di pasar global. Jumlah tersebut ambrol 12,96 persen dibanding penjualan selama kuartal pertama 2024 yang masih sebanyak 386.810 unit.
“Bahkan anjlok hingga 32,06 persen dibanding penjualan selama kuartal keempat (Oktober – Desember) 2024, yang totalnya mencapai 495.570 unit,” bunyi informasi itu.
Paralel dengan ambrolnya penjualan tersebut, laba bersih yang diraup pabrikan besutan Elon Musk itu juga ambrol dibanding besaran laba bersih yang diraupnya pada periode Januari – Maret 2024. Bahkan, ambrolnya perolehan laba bersih itu mencapai 71 persen.
Pendapatan perusahaan secara keseluruhan (holding) Tesla di tiga bulan pertama 2025 itu hanya US$ 19,34 miliar, tergerus 9 persen dibanding periode sama di tahun lalu yang sebesar US$ 21,3 miliar. Dan khusus di sektor produk otomotif (mobil listriik) pendapatan Tesla terperosok hingga 20 persen, dari US$ 17,4 miliar menjadi US$ 14 miliar.
Sementara, laporan CNBC International yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (23/4/2025) menunjukkan selama kuartal pertama 2025, saham Tesla anjlok hingga 41 persen. “Penurunan kinerja di awal tahun ini merupakan penurunan yang brutal bagi Tesla, setelah CEO Elon Musk menghabiskan sebagian besar waktunya di Gedung Putih bersama Presiden Donald Trump, mengawasi upaya untuk merampingkan pemerintah federal secara drastis,” tulis media itu.
Terlebih, kebijakan tarif yang dimbil Presiden Trump telah menimbulkan kekhawatiran bahwa biaya untuk suku cadang dan bahan yang penting bagi produksi kendaraan listrik bakal meningkat, termasuk peralatan manufaktur, kaca otomotif, papan sirkuit cetak, dan sel baterai. Semua itu membawa sentimen negatif bagi Tesla maupun industri otomotif secara umum. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id