Bisnis

Kuartal Pertama 2025: Wholesales dan Penjualan Ritel Mobil Anjlok, Ini Penyebabnya

×

Kuartal Pertama 2025: Wholesales dan Penjualan Ritel Mobil Anjlok, Ini Penyebabnya

Share this article
Suzuki Ertiga di IIMS 2025 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Anjloknya penjualan mobil di Tanah Air selama Januari – Maret atau kuartal pertama 2025 itu tidak hanya dibnading kuartal yang sama di tahun 2024, tetapi juga dibanding kuartal keempat (Oktober – Desember 2024).

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (15/4/2025) menunjukkan selama kuartal pertama 2025 total jumlah mobil yang terjual dari pabrik ke dealer (wholesales) di Tanah Air sebanyak 205.160 unit. Jumlah ini melorot 4,7 persen dibanding jumlah wholesales selama periode sama di tahun lalu yang masih sebanyak 215.250 unit.

Sementara, total jumlah mobil yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) selama tiga bulan pertama 2025 itu sebanyak 210.483 unit. Jumlah tersebut anjlok 8,9 persen dibanding total penjualan ritel selama kuartal pertama 2024.

Sedangkan jika dibanding kuartal keempat (Oktober – Desember) 2024, total wholesales yang dibukukan seluruh (gabungan) merek mobil di Indonesia pada kuartal pertama 2025 itu juga melorot. Karena total wholesales pada kuartal keempat 2024 tersebut masih mencapai 232.063 unit.

LCGC Toyota Agya dalam balutan Gazoo Racing di IIMS 2025 – dok.Mobilitas

Begitu pun dengan total penjualan ritel selama tiga bulan pertama 2025 itu, merosot jika dibanding total penjualan ritel selama kuartal terakhir 2024. Sebab, di tiga bulan terakhir 2024 tersebut total penjualan ritel mobil masih mencapai 232.232 unit.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (15/4/2025) fakta penjualan mobil di tiga bulan pertama 2025 itu membuktikan penyusutan tingkat konsumsi masyarakat yang terjadi sejak akhir 2024 terus berlangsung. Menurut Nailul, rendahnya konsumsi karena tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi yang menurun.

“Kalau kita lihat datanya, selama Janurai 2025, Indek Keyakinan Knnsumen (IKK) itu turun 0,4 persen dibanding Desember 2024. Terjadinya deflasi, pemutuhan hubungan kerja (PHK) karyawan secara massal, dan krisis global turut menekan IKK. Sehingga, masyarakat cenderung hati-hati dalam berbelanja barang non kebutuhan pokok, termasuk mobil,” papar Nailul. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id