Kuartal Pertama Hanya Laku 1 Unit, April Tak Ada Lagi Laporan Penjualan Tata Motors di RI

Varian model truk Tata Motors di Indonesia - dok.TMDI

Jakarta, Mobilitas – Tata Motors yang diageni PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) menjual menggarap pasar Indonesia pada September 2012.

Namun, saat itu pabrikan asal Mumbai, India, ini memasarkan mobil penumpang dan kendaraan komersial. Tata Motirs Indonesia mulai fokus menjajakan kendaraan komersial jemis truk dan pick up pada tahun 2019.

Hanya, soal penjualan kendaraan komersial Tata masih belum sesemarak penjualan produk sekelas dan sejenis asal Jepang. Bahkan di era setelah 2020-an hingga kini.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (20/5/2024) menunjukkan selama Januari – Maret (kuartal pertama) 2024, jumlah kendaraan komersial Tata Motors (Tata) hanya laku 1 unit. Angka penjualan (baik penjualan unit dari pabrik ke dealer alias wholesales, maupun dari dealer ke konsumen atau penjualan ritel).

Total penjualan yang dibukukan pada bulan Maret itu, ambrol 92,3 persen dibanding tiga bulan pertama 2023. Sementara, di April ini, di data Gaikindo tidak tercantum laporan penjualan kendaraan Tata Motors.

Ilustrasi, logo Tata Motors – dok.Design Your Way

“Tata Motors masih tercatat sebagai anggota aktif kami. Kalau soal laporan itu disampaikan atau tidak itu kan biasa ya, karena menyangkut kondisi masing-masing. Kita meminta laporan penjualan itu, kaitannya untuk memotret kondisi apasr. Makanya ada laporan penjualan wholesales dan penjualan ritel itu. Yang pasti, Tata Motors masih anggota,” ungkap seorang pengurus Gaikindo yang dikonfirmasi Mobilitas di Jakarta, Senin (20/5/2024).

Data berbicara, sepanjang Januari – September 2023 lalu, Tata Motors masih meraup angka wholesales sebanyak 19 unit. Jumlah tersebut anjlok hingga 90 persen dibanding total wholesales yang dibukukannya selama periode sama di tahun 2023.

Jumlah yang sama dibukukan dalam penjualan ke konsumen (penjualan ritel). Begitu pun dengan tingkat penurunan penjualan yang terjadi, juga sama persis dengan anjloknya wholesales, yakni 90 persen dibanding Januari – September 2023. (Anp/Aa)