Bisnis

Laku 26.646 Unit, Penjualan Bus Mercedes-Benz di Dunia Selama 2024 Menciut 2 Persen

×

Laku 26.646 Unit, Penjualan Bus Mercedes-Benz di Dunia Selama 2024 Menciut 2 Persen

Share this article
Bus Mercedes-Benz berbalut karoseri besutan Adiputro - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Sepanjang tahun 2024, Daimler Truck & Buses (divisi kendaraan komersial bus dan truk perusahaan induk Mercedes-Benz yaitu Daimler Group) membukukan penjualan yang menyusut dibanding tahun 2023.

Data laporan penjualan tahunan Daimler Trucks & Buses yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (16/1/2025) menunjukkan selama 2024 tersebut, sebanyak 460.409 unit truk dang bus Daimler terjual di dunia. “Jumlah ini menurun 12 persen dibanding total penjualan yang dibukukan pada tahun 2023, yang sebanyak 526.053 unit,” bunyi keterangan pada laporan penjualan itu.

Fakta berbicara, dari total penjualan sebanyak itu, 26.646 unit diantaranya merupakan angka penjualan bus Mercedes-Benz. Total jumlah penjualan bus Mercedes tersebut menciut 2 persen dibanding total penjualan bus merek ini pda tahun 2023, yang sebanyak 26.168 unit.

Sementara, total penjualan bus berlambang bintang tiga sudut itu di tahun 2023 meningkar 9 persen dibanding jumlah penjualan selama tahun 2022 yang sebanyak 24.041 unit. Total penjualan bus Mercedes-Benz pada tahun 2022 itu diklaim melonjak 28,3 persen dibanding tahun 2021.

Ilustrasi, bus ber-chassis Mercedes-Benz dengan karoseri garapan Adiputro yang dipamerkan di GIIAS 2024 – dok.Mobilitas

Di Indonesia, seperti diungkap Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Kamis (16/1/2025), bus Mercedes-Benz juga populer di kalangan Perusahaan Otobus (PO), operator layanan jasa angkutan umum bus, termasuk di tahun 2024. Faktor teknologi, performa, dan fitur menjadi pertimbangan PO untuk menggaet minat konsumen di tengah persaingan yang ketat.

Meski, soal keunggulan tersebut tergantung sudut pandang masing-masing PO. Faktor pertimbangan berdasr sudut pandang tersebut, lanjut Lesani, menjdi penentu keputusan PO untuk membeli atau tidak.

“Chassis bus Mercedes-Benz termasuk salah satu chassis yang disukai di Indonesia. Tentu, masing-masing PO memiliki pertimbangan tersendiri untuk menggunakan chassis dari merek-merek yang ada. Itu tergantung berbagai faktor termasuk aspek jalur trayek, peruntukkan layanan segmen kelas apa, dan lain-lain,” ungkap Lesani. (Din/Aa)