Jakarta, Mobilitas – Kondisi sepeda motor yang prima dan cara mengendarainya sangat berpengaruh ke konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut Kepala Mekanik Muria Motor, Ari Sangaji, kondisi motor yang prima bukan sekadar tampilannya yang bagus saja. Tetapi juga bagian-bagian lain, terutama yang terkait dengan proses pembakaran BBM di mesin.
“Oleh karena itu mengganti filter udara agar asupan oksigen yang dibutuhkan dalam proses pembakaran berlangsung dengan cepat dan tepat harus dilakukan. Pastikan penggantian dilakukan sesuai rekomendasikan pabrikan. Begitu juga jika masih bisa dibersihkan sebaiknya secara rutin dibersihkan,” ungkap Aji saat ditemui Mobilitas di Jalan Maulana Hasannudin, Cipondoh, Tangerang, Rabu (1/3/2023).
Begitu pula dengan penggantian oli mesin. Sebaiknya dilakukan secara tepat waktu, baik berdasar jarak atau kilometer yang telah ditempuh maupun berdasar tenggat waktu yang disarankan pabrikan.
“Oli mesin pengaruhnya tingkat konsumsi BBM sangat besar. Karena kalau oli waktunya ganti tetapi tidak segera diganti, maka beban kerja part-part mesin jadi berat. Karena beban berat itulah, maka tenaga yang dibutuhkan juga besar. Untuk menghasilkan tenaga yang besar dibutuhkan konsumsi BBM yang lebih banyak,” jelas Aji.
Selain itu, terkait dengan kondisi motor yang wajib diperhatikan adalah tingkat tekanan angin ban. Pastikan kondisi tersebut sesuai dengan standar tekanan angin yang sesuai rekomendasi pabrikan.
“Sebab kalau ban tekanan anginnya kurang, menjadikan tarikan motor lebih berat. Sehingga dibutuhkan BBM lebih banyak oleh mesin untuk menghasilkan tenaga lebih besar agar laju motor lebih ringan,” tandas Aji.
Tetapi aspek lain yang tidak kalah penting adalah cara berkendara. Hindari gaya berkendara putar tuas gas lalu tiba-tiba mengerem dan seterusnya, berkendaralah dengan kecepatan yang konstan.
“Satu hal lagi. Kalau motor sudah dilengkapi Iddling Stop-Start,manfaatkan fitur ini. Ikuti cara berkendara Eco Riding,” imbuh Aji. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id