Bisnis

Lamborghini, Lebah, dan Berbisnis yang Tak Mencemari

×

Lamborghini, Lebah, dan Berbisnis yang Tak Mencemari

Share this article
Ilustrasi, perayaan Lamborghini SuperCarwithBee - dok.Istimewa

Bologna, Moibilitas – Pabrikan supercar asal Bologna, Italia – Automobili Lamborghini –Kamis (20/5/2021) kemarin merayakan hari Lebah Sedunia yang diperingati oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pabrikan berlambang Banteng ini tak hanya melakukan peringatan, karena sejak tahun 2016 lalu, telah membuat peternakan lebah.

Seperti dilaporkan The News Market dan The Speed Journal, pabrikan mobil super yang sering menggunakan warna kuning dan hitam untuk produknya ini, pada tahun 2016 lalu telah meluncurkan proyek biomonitoring. Sebuah proyek untuk mengetahui apakah lingkungan di sekitar pabrik tempatnya berproduksi mengalami perubahan karena tercemari atau tidak.

Karena, pabrikan yang berdiri sejak Mei 1963 ini ingin pabrikan yang mempunyai adab dan etika terhadap lingkungan. Sebab lingkungan merupakan kesatuan ekosistem antara manusia, hewan, tumbuhan, serta alam itu sendiri.

Ilustrasi, lebah yang diternakan Lamborghini sejak tahun 2016 melalui biomonitoring linkungan – dok.Istimewa

Lamborghini ingin tetap berproduksi – bahkan kapasitas produksinya bertambah sekali pun – namun, keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Untuk memonitor kondisi lingkungan dari waktu ke waktu, pabrikan ini bersahabat dengan lebah.

Maka, pada tahun 2016 itu di area sekitar pabrik di buat wilayah peternakan. Delapan buah sarang lebah diletakkan di area tersebut.

Ternyata, hingga lima tahun kemudian – atau hingga Mei tahun 2021 ini – populasi lebah di peternakan itu telah menjadi 600.000 ekor. Mereka tak lagi di delapan sarang, melainkan 12 sarang.

Petugas peternakan lebah di area sekitar pabrik Lamborghini – dok.Istimewa

Perilaku lebah pun tak mengalami anomali alias normal-normal saja. Untuk menjaga lebah dan memonitor perkembangan mereka, Lamborghini bekerjasama dengan ahli entomologi dan ahli apikultura untuk secara rutin melakukan penelitian.

Terlebih, berkat bantuan kamera dari sejawatnya sesama pabrikan mobil Audi – melalui Audi Foundation – perilaku lebah-lebah itu dimonitor melalui kamera video. Hasilnya menunjukkan, perilaku lebah yang diternakan Lamborghini – baik di dalam maupun di luar sarang tak berubah.

Perilaku lebah itu adalah sebuah indikasi bahwa proses bisnis Lamborghini yang berjalan selama ini tak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Bahkan, pabrikan telah mengantongi sertifikat yang membuktikan bahwa dia adalah perusahaan netral C02.

Ilustrasi, proses produksi Lamborghini Aventador – dok.YouTube

Gelar ini dapat dia pertahankan meskipun fasilitas produksi digandakan. Tetapi, Lamborghini tak ingin berhenti sampai di sini, baginya pabrikan memang sudah semestinya berdampingan dengan alam, menjaga keseimbangan lingkungan terlebih habitat lebah.

Karena lebah dinilai telah memberi pelajaran berharga yakni dalam filosofi kehidupan, termasuk dalam berbinis. Hewan yang dikategorikan sebagai serangga ini tak sekadar membantu tetumbuhan dalam penyerbukan bunga sehingga kelangsungan keturunan mereka tetap terjaga.

Lebah penghasil madu dipertanak lebah milik Lamborghini – dok.Istimewa

Namun, lebah juga memberikan bermanfaat yang sangat besar bagi manusia. Madu hasil produksi lebah adalah makanan yang manfaatnya luar biasa. Berbisnis juga berarti selalu memberi nilai. (Aa)