Tokyo, Mobilitas – Kesohoran nama Mitsubishi Lancer Evolution di ajang Kejuaraan Reli Dunia (WRC) dikenal publik dunia dan membekas hingga kini. Maklum, mobil dkenal memiliki performa mesin dan keandalan di medan reli sehingga menjadi juara WRC hingga empat kali – yakni di tahun 1996, 1997, 1998, dan 1999 – ketika digeber pembalap Finlandia Tommi Makinen.
Melihat rekam jejak prestasi dan reputasinya yang tinggi itulah, banyak pihak di Mitsubishi Motors – khususnya sejumlah pemegang saham pabrikan – meminta agar pabrikan kembali mengidupkan sedan legendaris itu. Namun, seperti ditulis Autoweek, Jumat (1/7/2021), sejatinya spekulasi bakal kembai mobil bermesin ‘halo’ Mitsubishi itu bukan kali ini saja mencuat.
Tahun 2019 ketika Mitsubishi bergabung dengan aliansi Renault-Nissan rumor bakal kembalinya Lancer Evo juga riuh terdengar. Mereka yang memperbincarkan kemungkinan itu melihat ada pluang besar Mitsubishi menggunakan platform milik mitra aliansinya itu.
Hanya, rumor itu tertepis ketika Chief Executive Officer (CEO) Mitsubishi Motors Takao Kator menjawab pertanyaan majalh otomotif Jepang, Response, belum lama ini. Dia menegaskan tidak ada rencana untuk menghidupkan kembali Mitsubishi Lancer Evolution meski pemegang saham menginginkan mobil itu kembali ke jajaran model Mitsubishi.
Kato menjelaskan kepada Response bahwa perusahaan berfokus pada upaya elektrifikasi yang mahal untuk mengembalikan merek ke jalur yang telah ditetapkan. Selain itu sebagian besar dana perusahaan diinvestasikan untuk pengebangan jajaran model elektrifikasi.
Meski, dia tak memungkiri ada keinginan membawa kembali Lancer Evo. “Tetapi, perusahaan harus kembali tegak (dengan kondisi finansial yang benar-benar kuat) terlebih dahulu,” ucap Kato.
Dengan kata lain, membangun kembali Lancer Evolution bukanlah sesuatu yang dianggap sebagai prioritas. Memang, dengan memproduksi kembali mobil itu nama Mitsubishi kembali berkibar, namun bagaimana dengan target mengejar penjualan di tengah tren duia yang telah mengarah ke mobil elektrifikasi. Tentu ini sebuah pilihan.
Jejak sejarah
Mitsubishi Lancer adalah salah satu kendaraan unggulan Mitsubishi Motors sejak tahun 1970-an yang sebagai mobil sedan balap reli mumpuni di dunia. Dia lahir sejak tahun 1973, namun mulai diproduksi untuk mobil jalanan sekaligus untuk laga balap reli dunia (WRC) pada tahun 1992.
Sejak tahun itu hingga berakhirnya produksi pada tahun 2015 lalu, sebanyak 7 juta unit lebih Mitsubishi Lancer Evolution telah terjual di seantero dunia. Jadi, tak aneh jika para pemegang saham masih berangan-angan ingin mengulang kembali kejayaan itu.
Mitsubishi Lancer Evolution pertama kali berlaga di WRC pada Oktober 1992. Dia masuk dalam FIA Group A yakni mobil reli yang berbasis dari mobil produksi massal. Kala itu ada syarat mobil yang ikut serta WRC, pabrikannya harus memproduksi mobil balapnya untuk dijual kepada publik minimal 2.500 unit, dan itu terpenuhi.
Total ada 10 generasi Lancer Evo yang telah dibuat. Model terakhir Evo yang meluncur pada tahun 2008 dan “disuntik mati” pada tahun 2015. Model atau generasi pertama diluncurkan pada tahun 1973 dan langsung diturunkan di arena reli Australian Southern Cross 1973 dengan menggunakan Mitsubishi Lancer 1600GSR dan menang.
Bahkan mobil ini juga berjaya di sejumlah laga reli Tercatat Mitsubishi Lancer 1600GSR juara di Australian Southern Cross 1974 dan di East African Safari Rally 1974.
Kemenangan demi kemenangan ini membuat Mitsubishi semakin yakin untuk fokus di kejuaraan dunia reli dan melahirkan model-model Mitsubishi Lancer Evolution.
Sehingga lahirlah generasi demi generasi Mitsubishi Lancer Evolution. Setelah generasi pertama lahir pada tahun 1992, tahun 1993 lahir generasi kedua hingga 1994. Lalu generasi ketiga diluncurkan tahun 1995, dan generasi keenam tahun 1996 hingga generasi kesepuluh lahir tahun 2008.
Menariknya, generasi pertama hingga kesembilan Lancer Evo menyandang mesin 4G63T. Mesin ini tercatat sebagai salah satu varian dari keluarga Mitsubishi Sirius atau 4G6.
Sedangkan Mitsubishi Lancer Evolution generasi pamungkas yang meluncur tahun 2008 dibekali mesin 2.000 cc 4B11T. Mesin itu sama dengan mesin yang disandang Mitsubishi Galant Fortis yang diimbuhi turbo. (Jrr/DinAa)