LDK+, Van Listrik Canggih Sharp dengan Kabin Senyaman Ruang Tamu

Konsep van listrik yang dikembangkan oleh Sharp, LDK+ - dok.Sharp

Jakarta, Mobilitas – Dalam pengembangan mobil listrik jenis van itu, Sharp Corporation bekerjasama dengan perusahaan asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co.Ltd alias Foxconn.

Keterangan resmi Sharp melalui laman Sharp Global dan Kyodo News yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (22/9/2024) menyebut konsep van listrik iyu dipamerkan di gelaran Tokyo International Forum, yang berlangsung 17 – 18 September 2024.

“Konsep mobil ini menggunakan platform yang dikembangkan oleh Foxconn, dan Folofly yang merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang komersial mobil listrik di Jepang. Folofly akan menangani layanan penjualan dan layanan purna jual (jika mobil itu telah dipasarkan),” bunyi keterangan Sharp.

Perusahaan elektronik kondang yang bermarkas di Sakai, Osaka, itu mengklaim LDK+ sebagai kendaraan listrik dengan kabin senyaman ruang tamu rumah. Selain canggih, mewah, juga nyaman.

Kursi tengah bisa diputar ke belakang menghadap pintu belakang mobil. Di bagian tersebut dilengkapi layar perangkat hiburan 65 inci – dok.Kyodo News

Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) milik kami yakni CE-LLM (Communication Edge Large Language Model), kemudian teknologi AIoT, teknologi penginderaan lainnya, mobil ini menyajikan sebuah gaya hidup yang nyaman dan berkelanjutan.

“Dia menghubungan antara kendaraan listrik dengan suasana ruang tamu di rumah yang nyaman, dengan orang lain, sekaligus beragam kegiatan yang bisa dilakukan selama dalam perjalanan,” jelas pabrikan yang berdiri sejak tahun 1912 itu.

Interiornya dilengkapi penutup jendela samping berupa layar kristal cair (LCD). Penutup tersebut bisa digelapkan untuk menciptakan privasi.

Sementara, kursi bagian belakang bisa bisa diputar untuk menghadap ke meja lipat (di belakangnya). Pada bagian ini Sharp melengkapinya dengan layar berukuran 65 inci sebagai perangkat hiburan.

Konsep van listrik Sharp LDK+ – dok.Sharp

Selain itu, sistem pendingin ruang kabin (AC) dan sistem pencahayaan bisa disetel secara otomotif berdasar preferensi pengguna mobil. Sistem seperti itu dimungkinkan karena menggunaklan teknologi AI.

Dengan kecanggihan itu, Sharp menyebut mobil setrum itu bisa menjadi kantor berjalan. Sehingga pengguna mobil tetap bisa melakukan kegiatan kantor maupun bisnis selama perjalanan.

Hanya, hingga kini belum disebut soal spesifikasi sumber daya, baterai, hingga tenaga maupun jarak tempuh mobil tersebut. Begitu pula dengan jadwal waktu produksi maupun pemasarannya jika telah diproduksi. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id