Tokyo, Mobilitas – Morris Garage (MG) yang merupakan merek asal Inggris dan sejak tahun 2007 telah dibeli pabrikan asal Cina – SAIC Motor – pada tahun 2007 itu, mulai masuk pasar Jepang pada tahun 2021.
Ternyata, di negara yang menjadi “kandang” sejumlah pabrikan mobil kondang di dunia itu, MG belum mampu unjuk gigi. Bahkan hingga saat ini. Penjualannya belum memnggembirakan.
Data Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (16/6/2024) menunjukkan sepanjang Januari – Mei 2024, MG hanya berhasil menjual 1 unit mobilnya di Negerei Sakura itu. Jumlah tersebut ambrol hingga 80 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
Fakta berbicara, penjualan 1 unit itu terjadi pada bulan Mei. Jumlah ini, tidak meningkat dan tidak menurun alias stagnan, karena di bulan yang sama pada tahun lalu penjualan yang dibukukan juga hanya 1 unit.
Sekadar informasi, merek MG yang didirikan oleh Cecil Kimber pada tahun 1920 ini diakuisisi Nanjing Automobile Group, sebuah pabrikan mobil di Reoublik Rakyat Cina yang pada tahun 2007 merger dengan SAIC Motor. Pada tahun itu pula, produksi MG mulai dilakukan di Cina.
Di Asia MG merambah ke berbagai negara, selain India dan Jepang, juga merangsek ke pasar Asia Tenggara. Thailand dan Indonesia merupakan dua dari sejumlah negara di Asia Tenggara yang diserbu MG. (Din/Aa)