Jakarta, Mobilitas – Selama Januari hingga November tahun ini, total jumlah mobil yang diekspor Negeri Tirai Bambu itu telah juh melampuai jumlah yang diekspor Jepang.
Laporan Nikkei dan Science and Technology Innovation Board Daily yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (30/12/2023) menyebut data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) menunjukkan selama sebelas bulan pertama tahun ini, Cina telah mengekspor 4,412 juta unit mobil ke berbagai belahan dunia. Jumlah tersebut melonjak 58,4 persen dibanding jumlah mobil yang dikirim Cina selama periode sama di tahun 2022.
Pada saat yang sama, Jepang yang sebelumnya menjadi negara pengekspor mobil terbanyak sejagat, hanya mengirim mobil ke berbagai negara sebanyak 3,991 juta unit. Namun, jumlah itu meningkat 15 persen dibanding total jumlah mobil yang diekspornya pada Januari hingga November 2022.
CAAM memperkirakan total ekspor mobil Jepang hingga akhir tahun 2023 ini mencapai 4,3 juta unit. Sementara jumlah yang diekspor Cina bisa mencapai 4,6 juta unit lebih.
Fakta menarik dari laporan CAAM yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Sabtu (30/12/2023) adalah keterangan Sekretaris Jenderal-nya, Cui Dongshu yang mengatakan dalam ekspor mobil dari Cina ke berbagai negara itu adalah melonjaknya pengirima mobil elektrifikasi (NEV). Selama sebelas bulan pertama ituy, NEV (terdiri dari mobil hybrid, plug-in hybrid, dan listrik baterai atau BEV) yang diekspor Cina mencapai 940.079 unit.
“Jumlah ekspor mobil elektrfikasi (NEV) ini meningkat hingga 75 persen dibanding periode sama di tahun lalu,” kata Dongshu.(Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id