Mantap, Foxconn Investasi Baterai hingga Kendaraan Listrik di RI

0
1269
Ilustrasi pengecasan baterai sepeda motor listrik - dok.New Atlas

Jakarta, Mobilitas – Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn) – pabrikan asal Taiwan yang selama ini dikenal sebagai perusahaan perakit dan memproduksi perangkat untuk Apple, Dell, Microsoft, Sony dan perusahaan multinasional lainnya – telah resmi meneken kerjasama investasi untuk memproduksi baterai listrik dan kendaraan listrik di Indonesia. Pabrikan ini menggandeng pabrikan motor listrik Gogoro dan mitra lokal PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk.

“Betul, kesepakatan kerjasama investasi ini telah ditandatangani pada Sabtu (22/2/2022) kemarin. Nilai investasi yang ditanam oleh seluruh pihak yang bekerjasama mencapai sekitar US$ 8 miliar (atau sekitar Rp 114 triliun),” papar Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Menurut Riyatno, Foxconn dan Gogoro meminati Indonesia sebagai tempat investasi karena ada sejumlah faktor yang mereka nilai menguntungkan. Komitmen pemerintah untuk mewujudkan target netral karbon dengan cara memasyarakatkan kendaraan listrik plus mengerek jumlah populasi kendaraan setrum itu.

Ilustrasi, Foxconn – dok.Foxconn

Kedua, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar karena 43% dari total populasi di wilayah regional ASEAN ada di Indonesia. Lebih dari itu, lanjut Riyatno, Indonesia adalah satu-satunya negara anngota ASEAN yang masuk dalam G20.

“Daya tarik lainnya Indonesia memiliki memiliki tingkat pertumbuhan kelas menengah dan kelas atas terus tumbuh. Dan yang tidak kalah penting, Indonesia memiliki sumberdaya alam bahan pembuatan baterai listrik. Sehingga, Indonesia akan memiliki industri dari hulu hingga hilir sehingga akan jauh lebih efisien,” tandas Riyatno.

Terlebih, pada ada Desember 2021 lalu, Gogoro telah sepakat berkolaborasi dengan Gojek, nenguji coba penggunaan sepeda motor listrik dengan dukungan Battery Swapping Station (BSS) atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Infrastruktur itu disebut akan menguntungkan karena akan menyerap baterai produk pabrikan di Indonesia sekaligus menopang pemasyarakatan kendaraan listrik.

Skuter listrik Gogoro kini ekspansi ke berbagai negara termasuk Indonesia – dok.Kr.Asia

Hanya, soal kapan operasional secara efektif dari perusahaan hasil kerjasama investasi ini, Riyatno belum bersedia menyebutkan karena masih menunggu dari mereka. Tetapi yang pasti, lanjut dia, investasi baterai listrik, kendaraan listrik, dan industri pendukungnya itu dilakukan dengan skema kerja sama Build-Operate-Localize (BOL).

“Dan nantinya, pada tahun 2030, investasi ini diperkirakan menghasilkan kapitalisasi senilai US$ 100 miliar,” imbuh Riyatno. (Win/Aa)