Bisnis

Masalah Ini Masih Bikin Penjualan Toyota, Daihatsu, dan Mazda di Jepang Ambrol

×

Masalah Ini Masih Bikin Penjualan Toyota, Daihatsu, dan Mazda di Jepang Ambrol

Share this article
Logo Toyota - dok.Market Watch

Tokyo, Mobilitas – Skandal manipulasi aspek keselamatan mobil di lingkup Toyota Group yang diproduksi Dihatsu Motor (anak perusahaan Toyota Motor) yang terungkap pada April 2023 lalu, ternyata masih berdampak hingga penghujung tahun 2024 ini.

Laporan The Japan Business Insights yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (21/12/2024) menyebut selama periode Januari – November 2024, penjualan mobil penumpang Toyota dan merek yang ada di bawah payung grup Toyota yaitu Daihatsu dan Mazda ambles.

“Penurunan penjualan dikarenakan adanya gangguan produksi di Toyota Motor Corporation secara group, dimana mobil yang diproduksi untuk merek-merek yang ada di bawah pyung group mengalami gangguan produksi,” ungkap analis industri di Bursa Saham Tokyo, Mayumi Hidaka.

Maklum, grup pabrikan mobil terbesar di Jepang itu sibuk melakukan pembenahan internal setelah sempat menghentikan produksi dan penjualan model-model tertentu yang diidentifikasi terkait dengan skandal tersebut. “Ini yang menjadikan performa penjualan secara keseluruhan dri masing-masing merek yang mobilnya diproduksi oleh Daihatsu (termasuk merek Toyota, Daihatsu, dan Mazda) masih lemah, Bahkan sampai tahun 2024 (di periode Januari – November 2024) ini,” tandas Mayumi.

Sementara, data Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dilansir Just-Auto dan disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (21/12/2024) menyebut selama sebelas bulan pertama ( Januari – November) 2024 itu penjualan yang dibukukan Toyota sebanyak 1.259.357 unit. Jumlah itu anjlok 14 persen.

Ilustrasi, Daihatsu – dok.Istimewa

Pada saat yang sama, angka penjualan yang diraup Daihatsu hanya sebanyak 333.594 unit. Jumlah tersebut ambrol 40 persen dibnding total angka penjualan yang dikemasnya selama periode sama di tahun 2023.

Sedangkan Mazda, di kurun waktu itu, menyerok angka penjualan sebanyak 131.224 unit. Jumlah penjualan yang dicetak Mazda Motor Corporation itu anjlok 22 persen dibanding total penjualan yang dibukukannya selama periode sama di tahun 2023.

Sebagai pabrikan terbesar, anjloknya penjualan mobil Toyota, Daihatsu, dan Mazda tersebut berdampk cukup signifikan ke total (gabungan penjualan seluruh model mobil dari berbagai merek) di Jepang. Terlebih,faktor daya beli dan permasalahan ekonomi juga cukup berpengaruh terhadap minat membeli mobil di masyarakat.

Walhasil, selama periode Januari – November 2024, jumlah mobil yang laku terjual di Negeri Sakura itu sebanyak 4.416.247 unit. Jumlah ini ambles 7 persen dibanding sebelas bulan pertama 2023 yang masih sebanyak 4.416.247 unit. (Din/Aa)