Jakarta, Mobilitas – Nama Memet Djumhana di jagat balap Indonesia adalah sebuah nama yang fenomenal dan disegani. Betapa tidak, meski berlatarbelakang bukan pembalap namun menjadi pendiri tim balap, bahkan berhasil mengantarkannya menjadi tim yang disegani.
Sejumlah kalangan yang pernah bersentuhan langsung dengan pria yang selalu hangat berkomunikasi ini menyebut keberhasilan Memet tak lepas dari kepribadian dan karakternya. Disiplin, tegas, namun tetap luwes alias tak kaku adalah kunci keberhasilannya.
“Beliau adalah sosok seorang guru, pembimbing, ayah, sekaligus seorang teman yang sangat menyenangkan. Gaya kepemimpinannya yang selalu mengobarkan optimisme dan semangat memberikan energi bagi anak dididiknya. Tanpa beliau, tidak ada nama Demas Agil di dunia balap Indonesia,” papar salah seorang pembalap Toyota Team Indonesia (TTI) yang juga anak didik Memet, Demas Agil, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Kesan serupa diungkap Corporate Social Responsilibity (CSR) Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat. “Dengan Pak Memet saya sudah kenal lama. Karena beliau kan alumni katyawan TAM, yang kemudian di purna baktinya mendedikasikan diri di TTI,” ujar Rouli saat dihubungi Mobilitas, Selasa (29/6/2021).
Maklum, Memet sebelum pensiun merupakan pimpinan di bagian hubungan masyarakat PT TAM, sedangkan Rouli yang jauh lebih mudah pernah di bagian itu dengan jabatan terakhir sebagai Public Relation Manager.
“Beliau pribadi dengan leadership kebapakan dan mengayomi semua tim secara seimbang. Mengerti tentang pentingnya komunikasi dengan media sebagai salah satu tools strategic meningkatkan awareness TTI sebagai tim balap yang concern dengan pembibitan pembalap muda,” ujar pria yang pernah menjadi penyiar sebuah stasiun radio di Bandung itu.
Dedikasi tinggi
Setelah pensiun dari TAM pada tahun 1989, Memet mendirikan TTI dan dipercaya sebagai General Manager tim tersebut. Lalu, jabatan terakhirnya adalah direktur tim.
Sederet prestasi tim – baik di balapan touring maupun slalom – yang telah diukir para pembalap TTI tak lepas dari tangan dingin Memet. Sederet nama pembalap kondang di Tanah Air juga muncul dari hasil penggemblengannya.
Indra Saksono, Jimmy Lukita, Renaldi Hutasoit, Fino Saksono, Alinka Hardianti, Haridarma Manoppo, dan Demas Agil adalah nama-nama pembalap hasil didikannya. Begitu pula dengan Miko Mahaputra, Andrianza Yunial, Anjasara Wahyu, dan Herdiko Setyaputra.
Tim balap yang lahir pada tahun 1989 itu tercatat telah mengibarkan bendera Toyota di ajang balap nasional dengan mengikuti berbagai ajang balap dan slalom mulai dari sirkuit Ancol hingga Sentul. Para pembalap TTI menggunakan mobil Toyota Starlet, Corolla GL, Corolla Twin Cam GTI, Great Corolla, All New Corolla, hingga Toyota Yaris, bahkan Agya.
“Adalah sosok yang jarang, bukan berlatar belakang pembalap tetapi mampu membawa tim balap hingga mencapai prestasi tertinggi. Dedikasi dan kecintaannya yang luar biasa terhadap dunia balap. Dan itu ada pada beliau, Pak Memet,” kata General Manager Sirkuit International Sentul, Lola Monek.
Namun, kabar duka terdengar di siang pukul 14.00 WIB, Selasa (29/6/2021) kemarin. Pak Memet yang tengah terbaring di Rumah Sakit Cibitung Medika, Bekasi, karena setahun lebih menderita stroke, menutup usia di 69 tahun.
“Innalillahi Waina Illaihi Rojiuun“. Selamat jalan Pak Memet menuju tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amiinn…(Tom/Rus/Din/Jrr/Aa)