Mengenang Frank Williams, Pengukir Kejayaan Tim Williams F1

0
1902
Frank Williams di masa usia senja - dok.Istimewa

London, Mobilitas – Meski tak mengenal dengan mendalam, namun para penggemar balap mobil bergengsi dunia Formula One (F1) pasti mengenal tim balap Williams F1. Namanya sangat mentereng sebagai tim legendaris di balapan tersebut.

Itu bisa dimengerti. Pasalnya sejak berdiri tahun 1977 hingga kini telah melahirkan tujuh pembalap bergelar juara dunia. Mereka adalah Alan Jones (1980), Keke Rosberg (1982), Nelson Piquet (1987), Nigel Mansell (1992), Alain Prost (1993), Damon Hill (1996), dan Jacques Villeneuve (1997).

Tak hanya itu. Williams Grand Prix Engineering alias Williams F1 juga tercatat telah berhasil mencetak sembilan konstruktor terbaik dunia dalam sejarah laga balap paling digemari masyarakat itu.

Frank Williams saat masih menjadi pembalap di tahun 1973 – dok.Istimewa

Namun, semua prestasi itu tak akan terjadi jika pria bernama Frank Williams tak pernah ada di dunia. Pria kelahiran South Shields – sebuah kota di utara Inggris – tahun 1942 itulah bidan sekaligus pengasuh tim hingga menapak di puncak kejayaan.

Frank yang meminati dunia balap sejak usia belia, sempat berkarir sebagai pilot. Namun tak betah dengan rutinitas pekerjaanya dan berhenti pada tahun 1966. Pada tahun itu pula dia mendirikan tim sendiri, yang dinamai Frank Williams Racing Cars.

Setelah beberapa tahun berlaga di Formula 3 dan Formula 2 dengan mencatatkan sejumlah kemenangan, pada tahun 1969 Williams melakukan lompatan besar dengan ikut berlaga di ajang Formula 1. Dia bahkan beberapa kali meneken kontrak dengan perusahaan besar dari berbagai negara sebagai sponsor.

Frank Williams muda saat mengutak-atik komponen mobil F1 milik timnya – dok.Istimewa

Tetapi, pada tahun 1976 Williams menjual timnya ke raja minyak Walter Wolf dan tahun berikutnya hengkang tim itu. Lalu dia kembali mendirikan tim baru, Williams Grand Prix Engineering.

Sahabatnya, insinyur Patrick Head, ikut serta bersamanya. Tim ini mendulang sukses dalam waktu singkat. Pada tahun 1979, Williams meraih kemenangan pertamanya bersama tim baru itu.

Frank Williams saat mengawasi pembalap tim Williams F1 yang tengah berlaga – dok.Istimewa

Kecelakaan
Kesuksesan demi kesuksesan terus diraih. Namun, nasib berkata lain. Pada Maret 1986 dia mengalami kecelakaan lalu lintas yang sangat serius di Prancis ketika menujuSirkuit Paul Ricard. Mobil yang dikendarainya terbalik, dan tulang belakangnya cidera sehingga membuat kakinya lumpuh.

Kendati begitu, musibah itu tidak menghentikan kiprahnya di balap F1. Dia justru terus memegang kendali tim meski harus duduk di kursi roda. Di bawah komandonya langsung tim memenangi tujuh Kejuaraan Dunia Konstruktor dan lima Kejuaraan Pembalap.

Frank Williams beberapa saat setelah dirinya mengalami kecelakaan mobil di Prancis dan membuat tulang belakangnya cidera serius sehingga kakinya lumpuh – dok.Istimewa

Meski di tengah rentang waktu itu juga terselip peristiwa tragis. Pembalap Ayrton Senna yang mengendarai Williams FW16 mengalami kecelakaan serius di Grand Prix San Marino 1994. Tapi peristiwa itu tak menyurutkan tim.

Puncak kejayaan tim terjadi kala pembalap Jacques Villeneuve  menjadi juara dunia 1997. Setelah itu sinar tim meredup dan mengalami masalah keuangan. Bahkan kepemilikan tim sebagian telah berpindah ke tangan BMW dari tahun 2000 hingga 2005,

Frank tak mau menyerah, bersama puterinya – Claire Williams – mengambil alih kembali dan mengelolanya. Mereka memulai lagi dari nol. Ternyata perjuangan mereka tak sia-sia. Pembalap tim ini, Nico Hülkenberg, berhasil merebut gelar juara laga balap F1 di Grand Prix Brasil 2010.

Frank Williams duduk di kursi roda dalam sebuah acara – dok.Wikimedia

Tetapi itulah kemenangan terakhir dalam sejarah Williams. Frank yang dianugerahi gelar “Sir” oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 1999 itu masih sempat melihat podium terakhir pembalap timnya, George Russell di laga GP Belgia.

Dia seakan masih merasakan kebanggaan meski tim itu bukan lagi menjadi miliknya. Sebab di awal musim balap 2021 ini, tim legendaris tersebut telah berpindah tangan ke perusahaan investasi Dorilton Capital. ke

Kesehatannya pun mulai menurun. Pria yang pernah dirawat di rumah sakit pada 2016 karena pneumonia dan kambuh lagi pada Desember tahun 2020 itu, Jumat (26/11/2021) merasakan ada yang aneh di badannya dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Frank Williams bersama puterinya Claire di arena balap F1 – dok.Istimewa

“Setelah masuk ke rumah sakti pada Jumat (26/11/2021), Sir Frank meninggal dunia dengan tenang Minggu (28/11/2021) pagi ini ditemani keluarganya,” bunyi pernyataan Williams Racing.

Frank pun pergi menghadap Sang Illahi dalam usia 79 tahun setelah meninggalkan sederet prestasi. Selamat jalan Sir Frank. (Aa/Berbagai sumber)