Mobility

Menhub Klaim dalam 10 Tahun Pembangunan Transportasi RI Meningkat, Ini Faktanya

×

Menhub Klaim dalam 10 Tahun Pembangunan Transportasi RI Meningkat, Ini Faktanya

Share this article
Ilustrasi, LRT Jabodetabek - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pembangunan sektor transportasi yang meningkat tidak hanya di moda transprtasi darat saja, tetapi juga laut maupun udara.

Pernyataan Menhub dalam diskusi publik bertema “Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi Indonesia” yang dirilis melalui laman resmi kementerian dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (23/5/2024) pembangunan yang dimaksud meliputi pembangunan dan revitalisasi terminal tipe A yang lebih luas dan modern.

“Kemudian pengembangan bandara serta pelabuhan yang mampu menampung volume yang lebih besar. Selain itu pembaruan sistem transportasi massal seperti bus listrik, MRT, LRT, serta Kereta Api Cepat. Kita lihat 10 tahun terakhir ini terjadi serangkaian proses pembangunan transportasi di perkotaan dan seluruh Indonesia. Semua relatif naik. Laut paling tinggi, lalu sektor perkeretaapian, bandara, serta penyeberangan,” papar Budi Karya Sumadi.

Pada sektor transportasi darat, kata dia, telah dilakukan 85 pengembangan pelabuhan penyeberangan, 65 pembangunan dermaga penyeberangan, 12 pembangunan pelabuhan penyeberangan baru, serta 6 kota metropolitan dengan sistem angkutan massal perkotaan.

Di sektor perkeretaapian, klaim Menhub, telah dilakukan pembangunan 10.709 km jalur kereta api. Lalu 58 lokasi pembangunan dan modernisasi stasiun kereta api, pembangunan LRT, MRT, kereta cepat Whoosh, kereta api trans Sulawesi dan kereta perintis.

Ilustrasi, salah satu ruas di jalan tol Trans Jawa yang menjadi sarana aksesabilitas terpanjang di Jawa – dok.Mobilitas

Sementara, di sektor transportasi laut, telah dibangun 39 trayek tol laut, 51 proyek pembangunan dan pengembangan serta rehabilitasi fasilitas pelabuhan. “Kemudian, pada sektor udara telah dibangun 41 rute jembatan udara dan pembangunan 26 bandar udara baru,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Budi, selama sepuluh tahun terakhir juga dibangun konektivitas tol laut dan angkutan perintis. Saat ini, tol laut memiliki 191 trayek dengan pertumbuhan 11 persen per tahun.

Total muatan kontainer berangkat selama periode satu dekade berjumlah 84.609 ton dengan muatan kontainer balik berjumlah 26.362 ton. Sedangkan total muatan non-kontainer berangkat berjumlah 530.403 teus dengan muatan non-kontainer balik berjumlah 27.551 teus.

Sementara, pada angkutan kapal perintis, total trayek yang dimiliki mencapai 1.070 dengan pertumbuhan 3 persen per tahun. Total penumpang berjumlah 5.901.027 dengan pertumbuhan 13 persen per tahun.

Ilustrasi, Kereta Api – dok.Istimewa

“Jumlah muatan barang mencapai 1.058.759 muatan,” tandas Budi.

Adapun pada angkutan udara perintis, total terdapat 2.828 rute penumpang, 278 rute kargo, serta 10 rute udara kargo. “Sedangkan pada angkutan perkeretaapian perintis telah beroperasi 9 kereta dengan jumlah penumpang yang terus meningkat tiap tahunnya,” imbuh Menhub. (Jap/Aa)