Menteri Basuki: Saat MLFF Berlaku, Tidak akan Membebani Pengguna Tol

Ilustrasi, kamera pemantau arus lalu-lintas di jalan tol - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Pemerintah menegaskan tidak akan ada tambahan atau perubahan tarif saat transaksi jalan tol dari sistem tapping (sentuh) menjadi Multi Lane Free Flow (tanpa sentuh).

Laporan laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/6/2024) menyebut pernyataan itu diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, di sela The 19th Intelligent Transport System Asia Pasific Forum, Selasa (28/5/2024).

“Tidak ada perubahan tarif. Jadi ini, tidak akan membebani pengguna (jalan) tol dan Badan Usaha Jalan Tol. Termasuk tidak ada perubahan tarif dengan adanya MLFF ini,” tandas Basuki.

Menteri Basuki menyebut, sistem MLFF yang saat ini telah diujicoba penerapannya di ruas Jalan Tol Bali Mandara ini akan berlaku secara menyeluruh di semua jalan tol Tanah Air pada akhir tahun 2024.

Ilustrasi, kartu tol yang digunakan untuk transaksi saat ini- dok.Mobilitas

Sementara, berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol Pasal 105 ayat 2 pemilik kendaraan wajib mendaftarkan kendaraan mereka di aplikasi Cantas.

Dengan berlakukan MLFF tersebut maka kartu tol (e-Toll Card) tidak berlaku lagi. Meski tidak disebut atau belum ada penjelasan bagaimana dengan saldo yang ada di kartu tol tersebut apakah bisa diminta untuk dikembalikan atau dikonversikan ke saldo saat mobil terdaftar dalam aplikasi Cantas.

Namun, seperti dikatakan Menteri Basuki, penerapan MLFF itu masih akan terbatas di pulau Jawa dan Bali. Sementara, sebelum masa penerapan secara penuh akan dilakukan pemberlakuan secara bertahap mulai dari sistem hybrid (campuran antara tanpa sentuh dengan sistem sentuh), sambil memberik edukasi kepada masyarakat. (Tan/Aa)