Ilustrasi, truk FAW - dok.Istimewa via Custom Feast

Meski Meroket di Indonesia, Ternyata Penjualan Truk FAW Ambyar di Cina

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Pabrikan otomotif asal Changcun, Republik Rakyat Cina, ini mulai menggarap pasar Indonesia pada 2009.

Diageni oleh PT Gaya Motor Makmur (GMM), FAW menjajakan produk buatan FAW Truck di Indonesia. Meski penjualannya belum sesemarak pabrikan atau merek Jepang, namun sampai saat ini truk FAW masih terjual di Indonesia.

Bahkan, di periode Januari hingga Juli 2023 ini, penjualan truk FAW yang dijajakan GMM di Tanah Air meroket hingga ratusan persen. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (27/8/2023) menunjukkan di tujuh bulan pertama 2023 itu, 292 truk FAW terjual ke konsumen (penjualan ritel).

Total penjualan itu meroket 137,4 persen dibanding jumlah penjualan ritel yang diraup selama tujuh bulan pertama di 2022. Meski, di bulan Juli hanya 29 truk yang terjual ke konsumen, namun itu meroket 123,1 persen dibanding jumlah penjualan selama bulan yang sama di 2022.

Jumlah penjualan langsung ke konsumen ini ternyata sama persis dengan total penjualan unit ke konsumen (wholesales). Baik total jumlah kumulatif pada bulan Januari hingga Juli, maupun sepanjang bulan Juli saja.

Ilustrasi, truk buatan FAW yang dipasarkan di Cina – dok.Istimewa

Kinerja penjualan di Indonesia ini ternyata juga jauh lebih bagus ketimbang penjualan di negeri asalnya, Cina. Data laporan pabrikan yang dihimpun Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan dinukil Mobilitas, di Jakarta, Minggu (27/8/2023) menunjukkan selama Januari – Juli tahun ini, FAW hanya membukukan penjualan ritel sebanyak 12 unit.

Jumlah penjualan ritel tersebut ambrol hingga 98,4 persen dibanding jumlah penjualan ritel yang dibukukan selama periode sama di 2022. Pada bulan Juli saja, FAW hanya meraup angka penjualan ritel 2 unit, ambrol 50 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada Juli 2022.

Bahkan tak hanya penjualan ritel yang jeblok, penjualan unit dari pabrik ke diler (wholesales) pun kondisinya sala. Selama tujuh bulan pertama, total angka wholesales yang dikantongi FAW di Negeri Tirai Bambu itu hanya 438 unit, ambles 44,3 persen dibanding tujuh bulan pertama 2022.

Tetapi, di bulan Juli saja, jumlah angka wholesales yang dikoleksi pabrikan ini masih moncer yakni 140 unit. Jumlah itu meningkat 37,8 persen dibanding jumlah wholesales yang dipetiknya pada Juli 2022. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article