Meski Pasar Loyo Penjualan Mobil RI di Agustus Naik Dibanding Juli, Ini Pemicunya

Salah satu mobil merek baru di Indonesia, Chery Omoda E5, yang kinerja penjualan masih postif di Indonesia - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Namun, secara fundamental, pasar mobil di Indonesia sampai saat ini dinilai sejumlah kalangan masih rapuh karena lemahnya daya beli masyarakat kelas menengah yang merupakan pembeli potensial.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (10/9/2024) menunjukkan, pada bulan Agustus total jumlah mobil yang dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) sebanyak 76.808 unit. Jumlah ini naik tipis 1,6 persen dibanding penjualan ritel Juli, yang sebanyak 75.608 unit.

“Kenaikan penjualan ini tidak mengejutkan atau prestasi yang luar biasa ya, apalagi itu perbandingan secara bulanan atau month on month (MoM). Sebab di bulan Juli (yakni dari 18 – 28 Juli 2024) ada pameran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show), yang diiringi dengan hadirnya merek baru yang juga langsung berjualan. Sehingga wajar, kalau penjualan (Agustus) bertambah,” papar sumber Mobilitas di Kementerian Perindustrian RI, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Dia lalu menyodorkan angka penjualan ritel bulan Agustus tahun ini dibanding tahun 2023 lalu yang anjlok 11,1 persen dibanding bulan yang sama di tahun lalu. Sebab, total penjualan ritel di Agustus mencapai 86.371 unit.

Ilustrasi, Morris Garage, salah satu merek mobil di Indonesia yang masih mencatatkan peningkatan penjualan di 2024 ini – dok.Mobilitas

“Itu memperlihatkan market (pasar  mobil) kita masih lemah. Persoalan utama adalah daya beli masyarakat yang menurun. Ini bisa kita lihat total penjualan secara kumulatif (Januari – Agustus 2024) yang masih turun dibanding (periode sama) tahun lalu. Ini perlu kebijakan khusus (intervensi pemerintah melalui Kementerian Keuangan) khusus dengan (pemberian stimulus) sehingga pasar bisa berputar dan industri (produksi) menggeliat,” papar sang sumber.

Pernyataan senada juga diungkap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (10/9/2024). Dia menyebut daya beli masyarakat menurun, namun di GIIAS 2024 kemarin pembelian masih terjadi karena ada model baru, berbarengan hadirnya merek anyar, plus program promo yang digeber agen pemegang merek.

“Model baru dan program promo cukup berdampak. Karena, saat ini kita memang perlu stimulan dari pemerintah, untuk merangsang pembeli di tengah pasar yang melmah. Seperti yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu (melalui pemangkasan PPnBM) atau lainnya untuk mendorong pembelian oleh masyarakat. Kalau sekarang kondisinya berat, kan bisa dilihat penjualan kumulatif (Januari – Agustus 2024),” kata Jongkie.

Fakta data berbicara, selama Januari – Agustus 2024, total penjualan ritel mobil di Tanah Air sebanyak 584.857 unit. Jumlah itu ambles 12,1 persen dibanding delapan bulan pertama tahun lalu yang sebanyak 665.262 unit. (Swe/Jap/Aa)