Jakarta, Mobilitas – Fakta yang ada juga menunjukkan sepanjang Januari hingga September tahun ini Mitsubishi Fuso Indonesia masih menjadi pemimpin pasar (market leader).
Padahal, penjualan kendaraan komersial – truk dan sasis bus – di Tanah Air selama periode tersebut mernyusut. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (8/11/2023) memperlihatkan jumlah yang terjual ke konsumen (penjualan ritel hanya sebanyak 59.885 unit, melorot 6 persen dibanding periode sama di tahun lalu, yang masih sebanyak 63.536 unit.
Vice President of Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Aji Jaya menyebut penurunan itu terjadi karena demand (permintaan) menurun. Sebab, kata dia, sejumlah segmen penyerap truk seperti pertambangan dan perkebunan tengah lesu.
“Sebab, permintaan produk mereka (komoditas hasil tambang dan perkebunan) di pasar global juga turun. Kalau kondisi ekonomi global berdampak ke negara tujuan ekspor produk mereka, maka demand (truk) juga turun. Komoditas kita seperti sawit (CPO), batubara, nikel kan banyak diekspor,” tutur Aji Jaya kepada awak media di sela acara Casual Lunch Meeting Bersama Mitsubishi Fuso, di Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).
Dengan kata lain, Aji ingin menegaskan susutnya penjualan truk di Tanah Air bukan semata-mata adanya persiapan hajatan Pemilihan Umum. Meski, di tengah lesunya sektor pertambangan dan perkebunan ternyata masih ada segmen lain yang masih menggeliat yaitu sektor logistik dan jasa, karena didorong permintaan sektor konsumsi.
Walhasil, permintaan truk Mitsubishi Fuso, khususnya truk ringan (Light Duty Truck) juga masih terjadi. “Sehingga, inilah yang membuat kami Mitsubishi Fuso masih bisa menjadi market leader. Meskipun ada penurunan karena market (truk) secara keseluruh turun, kami masih memegang market share terbesar. Di Light Duty Truck markrt share kami masih 56 persen lebih,” ujar Director of Sales & Marketing PT KTB, Duljatmono, saat ditemui Mobilitas, di tempat dan waktu yang sama.
Menurut Duljatmono, truk ringan sampai saat ini masih mendominasi penjualan truk di Indonesia dengan porsi 58 persen hingga 59 persen. “Dengan melihat profil pasar seperti ini, dan tren pasar yang ada dimana sektor penyerap truk ringan masih menggeliat, kami optimis Fuso masih menjadi market leader di tahun (2023) ini,” tandas pria yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 1 Desember 2023 itu.
Sekadar informasi, selama Januari – September 2023 ini penjualan ritel hampir semua pabrikan atau merek truk di Indonesia menyusut. Mitsubishi Fuso 25.499 unit (menyusut 6,6 persen), Isuzu 23.479 unit (merosot 2 persen). Kemudian Hino 19.936 unit (merosot 2,9 persen), Tata Motors 19 unit (anjlok 90 persen), dan UD Trucks 1.360 unit merosot 0,4 persen. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id