Jakarta, Mobilitas – Merosotnya penjualan mobil Subaru ke dealer (wholesales) tak hanya terjadi pada periode Januari hingga Mei saja, tetapi juga di bulan Mei.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (25/6/2024) menunjukkan mobil asal Jepang yang dijajakan PT Plaza Auto Mega itu pada Januari – Mei 2024 terjual ke dealer (wholesales) sebanyak 192 unit. Jumlah ini anjlok 10,3 persen dibanding total wholesales selama periode sama di tahun 2023.
Pada bulan Mei saja, angka wholesales yang berhasil dikemas PT Plaza Auto Mega atau Subaru Indonesia hanya 52 unit. Jumlah ini susut 3,7 persen dibanding total angka wholesales yang berhasil dicomotnya pada bulan Mei 2023.
Sementara, dalam penjualan mobil ke konsumen (penjualan ritel) Subaru Indonesia, boleh berbangga. Pasalnya, di tengah pasar mobil di Tanah Air (selama periode Januari – Mei) yang lesu, ternyata penjualan ritel Subaru masih melaju. Total angka penjualan ritel yang berhasil dipetiknya selama lima bulan pertama 2024 itu mencapai 225 unit.
Jumlah penjualan ritel pada periode itu melaju atau meningkat hingga 16,6 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada periode Januari – Mei 2023. Selama bulan Mei saja, Subaru Indonesia berhasil memetik angka penjualan ritel 55 unit, menanjak 14,6 persen dibanding Mei 2023.
Sekadar informasi, data berbicara, total wholesales mobil di Indonesia (gabungan dari berbagai merek atau pabrikan) selama lima bulan pertama 2024 hanya 334.969 unit. Total wholesales ini ambles 20,9 persen dibanding periode sama di tahun lalu yang sebanyak 423.771 unit.
Adapun jumlah angka penjualan ritel yang dikemas gabungan seluruh pabrikan atau merek – di saat yang sama – hanya 361.698 unit. Jumlah ini ambles 14,4 persen dibanding total penjualan ritel selama periode sama di tahun 2023, yang sebanyak 422.514 unit. (Tan/Aa)