Sidney, Mobilitas – Mitsubishi Motors Corporation (Mitsubishi) telah menghentikan produksi SUV Mitsubishi Pajero di Jepang pada tahun 2019 dan ekspornya juga disetop sejak Maret 2021 kemarin. Selain itu, pabriknya – yang berada di Prefektur Gifu Sakahogi, Jepang bagian tengah – juga akan ditutup demi efisisiensi biaya operasi perusahaan.
Namun, seperti dilaporkan laman The Japan News dan Overdrive, Selasa (18/5/2021), sebagai tanda penutup dari riwayat SUV itu, pabrikan berlambang tiga berlian itu menyodorkan edisi pamungkas alias Final Edition Mitsubishi Pajero. Edisi ini juga diproduksi di pabrik yang berada di Gifu Sakahogi, Jepang.
Jumlah yang dikirim ke Australia hanya 800 unit, dengan pernak-pernik yang dibuat sebagai label edisi pamungkas. Negeri Kanguru ini sebelumnya tercatat sebagai pasar terbesar dari SUV tersebut, meski tren penjualannya dari tahun ke tahun terus menurun.
“Mobil sebanyak 800 unit yang dijadwalkan untuk pasar ini akan dilengkapi dengan berbagai aksesori untuk memperingati masa terakhir produksi. Mulai dari lencana Final Edition, pelindung kap dengan warna kontras, lapisan boot plastik, load-lip protector, alas lantai karpet, hingga pelapis jok kulit yang dibuat khusus,” tulis media itu mengutip keterangan Mitsubishi.
Di Australia, Pajero Final Edition ini disajikan dengan mesin diesel turbo, empat silinder, berkapasitas 3.2 liter. Mesin ini menghasilkan tenaga hingga 192 PS dengan torsi maksimum 441 Nm yang disalurkan ke roda menggunakan transmisi otomatis lima tingkat percepatan.
Pabrikan yang bermarkas di Minato, Tokyo, itu memberinya velg 18 inci, lampu depan dan wiper otomatis, kursi depan berpemanas, sound system Rockford, sunroof, jok kulit, dan sistem infotainment layar sentuh dengan Android Auto/Apple Carplay. Dia dibanderol AUS$ 54.990 atau sekitar Rp 608,7 juta.
Mitsubishi Pajero merupakan SUV legendaris dengan catatan prestasi di reli dunia – Reli Dakar- yang gemilang. SUV yang dibuat sejak tahun 1982 ini mencatatkan 12 kali kemenangan – di rentang tahun 1985 sampai 2007 di ajang reli paling bergengsi di dunia itu.
Ini termasuk tujuh kemenangan beruntun dari 2001 sampai 2007. Hanya sayang, penjualannya terus merosot tajam di berbagai negara.
Pada tahun 1992, SUV ini masih membukukan penjualan tahunan tertinggi yakni 84.000 unit. Namun pada 2018, penjualannya tercatat kurang 1.000 unit sepanjang setahun penuh. (Din/Aa)