Hanoi, Mobilitas – Mitsubishi Xpander di Negeri Paman Ho itu diimpor dari Indonesia, dan penjualannya terus menanjak.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Vietnam (VAMA) dan Asosiasi Diler Mobil Vietnam (VADA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (25/8/2023) menunjukkan, sepanjang Januari hingga Juli tahun ini, hanya 162.014 mobil terjual di Vietnam. Jumlah tersebut anjlok 30,2 persen dibanding jumlah penjualan selama periode sama di 2022.
Hampir semua dari 18 pabrikan atau merek yang menjajakan mobil di negara berpenduduk 97,33 juta jiwa (menurut UNDP dan World Population Review) itu. Tak terkecuali empat dari lima pabrikan yang masuk dalam kelompok lima besar.
Mereka adalah Toyota dengan jumlah penjualan 30.450 unit (anjlok 37,4 persen dibanding Januari – Juli 2022). Lalu, Thaco-Kia, yang hanya melego 30.296 mobil (anjlok 43,4 persen) dan Hyundai yang menjual 32.046 unit (anjlok 24 persen).
Ford Motor dengan penjualan 20.573 unit (meroket 82,2 persen) dan menjadi satu-satunya pabrikan di lima besar yang masih membukukan positifnya penjualan. Dan kelima, Mitsubishi Motors , yang mobilnya laku sebanyak 16.365 unit (anjlok 26,8 persen).
Sementara, mobil yang paling laku di tujuh bulan pertama itu adalah Mitsubishi Xpander, dengan total 10.568 unit (merosot 2,6 persen dibanding Januari – Juli 2022).
Kemudian Hyundai Accent yang laku 8.827 unit (anjlok 24,3 persen), Ford Ranger 8.775 unit (naik 13,4 persen), Toyota Corolla Cross 7.466 unit (anjok 36,7 persen), dan Mazda CX-5 yang laku 7.088 unit atau anjlok 15,7 persen dibanding tujuh bulan pertama di 2022.
Sedangkan pesaing Mitsubishi Xpander, yakni Toyota Avanza, hanya bertengger di urutan ke-33 dengan penjualan 1.796 unit, anjlok 74,7 persen. Adapun Toyota Veloz yang menempati posisi ke-15 terjual sebanyak 5.034 unit.
Sekadar informasi, Vietnam merupakan pasar mobil terbesar kelima di wilayah Asia Tenggara setelah Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Sebagian besar mobil yang dijajakan di negara ini berasal dari Thailand, Indonesia, serta Cina. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id