Bangkok, Mobilitas – Di Negeri Gajah Putih itu tidak hanya penjualan mobil hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV) yang melonjak tetapi juga produksinya.
Data Federasi Industri Thailand (FTI) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/2/2025) menunjukkan sepanjang tahun 2024 itu, 190.837 unit mobil hybrid diproduksi oleh berbagai merek mobil yang beroperasi di negara tersebut. Sementara, penjualannya pada itu, dari Januari – November, sebanyak 105.434 unit.
“Jumlah penjualan mobil hybrid ini meningkat 32 persen dibanding periode sama di tahun 2023,” bunyi keterangan FTI.
Kinerja mobil hybrid ini terbilang luar biasa, karena di tahun 2024 tersebut pasar mobil di negara yang juga dikenal dengan nama Siam ini merosot. Hanya sebanyak 572.675 mobil yang terjual pada tahun itu, anjlok 26,2 persen dan menjadi penurunan penjualan terburuk dalam 15 tahun terakhir.
“Ekonomi yang memburuk dan penyaluran kredit (termasuk kredit mobil listrik) yang semakin ketat menyusul tingginya tingkat kredit macet menjadi penyebabnya,” ungkap Wakil Ketua FTI, Surapong Paisitpatanapong.
Terlebih, tak hanya mobil konvensional saja yang merosot, tetapi juga mobil listrik murni (BEV). Data Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand (EVAT) yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/2/2025) menunjukkan jumlah BEV yang laku terjual hanya sebanyak 70.137 unit melorot 8,12 persen dibanding tahun 2023 yang sebanyak 76.000 unit.
Sejumlah kalangan di Dewan Investasi (BoI) Thailand maupun sejumlah analis industri di Bursa Saham Bangkok (BSE) menyebut Thailand memang diunggulkan pabrikan-pabrikan mobil dunia untuk menjadi basis produksi untuk ekspor.
“Sejumlah insentif, khususnya untuk kendaraan elektrifikasi baik dalam produksi, penjualan di pasar lokal, hingga ekspor menjadi daya trik tersendiri. Apalagi di kawasan Asia Tenggara yang memiliki penduduk sekitar 630 juta jiwa, Thailand telah memiliki perjanjian perdagangan bebas yang tentunya sangat menguntungkan,” papar analis industri di BSE, Metawin Traipipattanapong, yang dikutip The Asia Business Insight.
Dengan keunggulan Thailand yang seperti ini, menjadikan Thailand tertarik untuk memperbesar produksi mobil hybrid di negara itu. Seperti dilaporkan Nikkei Asia belum lama ini, Chairman Toyota Motor Akio Toyoda mengatakan pihaknya akan menggelontorkan investasi baru senilai 55 miliar baht (atau sekitar 26 triliun) untuk memperbesar produksi mobil hybrid. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id