Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Mudik Dilarang, 18,9 Juta Orang Tetap Ingin Pulang – Mobilitas.id
Ilustrasi, bus Gunung Harta - dok.Istimewa

Mudik Dilarang, 18,9 Juta Orang Tetap Ingin Pulang

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas– Meski pemerintah telah menyatakan melarang kegiatan mudik pada Lebaran 2021 mulai dari 6 Mei hingga 17 Mei nanti, namun ternyata masih banyak masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri dengan sanak keluarga mereka di tempat asalnya. Hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan menunjukkan, sekitar 7% dari masyarakat menyatakan ingin tetap mudik.

“Iya, itu hasil survei yang kami lakukan belum lama ini, setelah dengan tegas dinyatakan mudik dilarang pada 6 Mei sampai dengan 17 Mei. Jumlahnya 7% dari total masyarakat yang berpotensi untuk mudik lebaran, atau sekitar 18,9 juta orang,” papar Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, saat dihubungi di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Oleh karena itu, lanjut dia, petugas gabungan dari berbagai intansi – Kemenhub dan Kepolisian – akan melakukan penjagaan ketat terhadap titik-titik akses keluar maupun masuk Jakarta melalui penyekatan. “Meskipun, kita tahu, sejak beberapa waktu lalu, atau sejak April lalu, tidak sedikit orang yang mulai pulang kampung lebih awal. Mereka sepertinya menyiasati ketentuan larangan mudik ini,” kata Adita.

Ilustasi, mudik lebaran dengan naik bus- dok.Kompas.com

Fakta adanya masyarakat yang pulang kampung lebih dulu sebelum ketentuan berlaku diakui Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Pola B.Pramesti. Menurut dia, hal itu terlihat dari kenaikan jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di empat terminal di Jabodetabek.

Penumpang bus AKAP melonjak
Pola menyodorkan data jumlah penumpang bus AKAP per hari yang naik di bulan April dari rata-rata harian sepanjang bulan Januari hingga Maret. “Dari empat terminal bus yang dikelola BPTJ, terlihat yang di Tangerang Selatan yang paling tinggi kenaikannya,” ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Di terminal Jajtijajar, Depok, kenaikan jumlah penumpang bus AKAP mencpai 54,7% per hari pada bulan April dibanding rata-rata saban hari di bulan Januari hingga Maret. Jika sebelumnya sebanyak 324 orang menjadi 501 orang.

Ilustrasi, bus Handoyo – dok.HMSI

Kemudian di terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, jumlah penumpang bus AKAP pada April 2021 naik 62,7% dibanding periode Januari-Maret. Lalu, di terminal Baranangsiang, Bogor naik 3,2% dari rata-rata 203 orang per hari pada Januari-Maret menjadi 209 orang per hari pada April 2021.

Adapun di terminal Poris Plawad Tangerang, kenaikan jumlah penumpang harian di bulan April rata-rata naik 25,4% dibanding jumlah per hari selama Januari – Maret. “Apabila dari bulan Januari sampai dengan Maret rata-rata setiap hari 446 orang, pada bulan April rata-rata setiap hari 559 penumpang,” kata Polana. (Dis/Arf)

Share This Article