Jakarta, Mobilitas – Melakukan perjalanan jarak jauh dalam rangka mudik lebaran tahun ini dengan menggunakan mobil sendiri, tentu sangat dibutuhkan keamanan dan kenyamanan mobil yang digunakan. Salah satu faktor penopang dua aspek itu adalah, kestabilan dan keselarasan laju mobil.
“Kestabilan atau keseimbangan mobil dalam melaju yang menjadi faktor utama hadirnya kenyamanan maupun keamanan berkendara sangat ditentukan oleh kestabilan maupun keselarasan rodanya. Ini membuktikan pentingnya spooring dan balancing roda mobil untuk dilakukan. Apalagi, kalau perjalanan mudik itu menemouh jarak jauh dengan berbagai karakter lintasan yang dilalui,” papar Service Advisor Auto Prima Raya, Cipondoh, Tangerang, Ade Sutarna saat ditemui Mobilitas di Tangerang, Selasa (26/4/2022).
Roda mobil perlu di-spooring agar agar selaras, yakni antara roda kanan dan kiri. Sehingga, mobil tetap stabil dan mudah dikendalikan saat digeber dalam kecepatan tinggi – apalagi di jalan tol – tetap stabil, dan keamanan maupun kenyamanan pun tercipta.
“Karena kalau ban mobil tidak selaras, mobil arah laju mobil akan melenceng ketika pengemudi mengendurkan cengkeraman tangannya di setir. Jika ingin tetap lurus, maka pengemudi harus terus menerus dengan kencang mencengkeramnya. Ini menjadikan pengemudi cepat lelah, dan membahayakan atau berisiko saat berkendara,” kata Ade.
Ciri-ciri mobil yang rodanya harus di-spporing antara lain, arah laju mobil melenceng ke kanan atau kekiri dengan sendirinya. Setir dan mobil serasa bergetar, dan keseimbangan mobil terasa kurang.
Sementara, balancing ban menyeimbangkan putaran roda dari seluruh sisi, sebab setiap ban dan pelek mempunyai perbedaan bobot di seluruh bagiannya. Sehingga berpengaruh terhadap distribusi bobot saat – pelek yang termasuk ban itu – berputar.
“Sementara, adanya perbedaan distribusi bobot saat roda berputar itu akan menghasilkan getaran yang akan mengganggu kenyamanan saat di perjalanan, terutama di saat mobil digeber dalam kecepatan tinggi,” jelas Ade.
Oleh karena itu, agar bobot seimbang dan tidak mengalami perbedaan yang berujung getaran kala berputar, maka pelek mobil perlu ditambahi timah. Inilah yang dilakukan pada saat proses balancing.
Manfaat balancing tidak sebatas keseimbangan mobil saja, tetapi juga berefek langsung kepada tingkat efisiensi bahan bakar mobil. Karena dengan mudahnya putaran roda, maka rolling resistance ban juga lebih rendah.
Karena cengkeraman ban ke permukaan jalan juga maksimal sehingga tumpuan untuk bergerak juga lebih kuat. Sedangkan kuatnya tumpuan ini menjadikan gerak putar roda juga lebih ringan atau tidak meleset di atas permukaan jalan.
“Seperti ada daya dorong yang kuat tetapi terukur.Dengan mobil lebih mudah melaju, maka beban kerja mesin juga lebih lebih ringan, kalau beban mesin ringan maka konsumsi bahan bakar juga lebih hemat,” imbuh Ade. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id