Jakarta, Mobilitas – Pabrikan mobil listrik asal Putuo, Shanghai, Republik Rakyat Cina, itu tidak menyebut berapa besar peningkatan investasi di Thailand itu. Tetapi, yang pasti, pabrikan yang merupakan bagian dari Hozon New Energy Automobile itu menyebut total investsinya akan lebih dari rencana semula yang senilai 5 miliar Baht.
Laporan The Bangkok Post yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (15/4/2025) menyebut Neta Auto menegaskan peningkatan investasi tersebut untuk mendukung rencana menjadikan Thailand sebagai pusat ekspor di Asia Tenggara.
“Pabrikan ini mengaku tidak khawatir dengan dampak tarif Presiden AS Donald Trump (sebesar 25 persen untuk mobil produksi luar negeri) karena target pasarnya berada di Asia Tenggara,” tulis media itu mengutip General Manager Neta Auto Thailand, Sun Baolong.
Neta Auto yang berkongsi dengan Bangchan General Assembly Co mulai merakit mobil listrik baterai (BEV) di Negeri Gajah Putih itu pada Maret 2024 di pabrik yang berada di Kawasan Industri Bangchan di Bangkok. Fasilitas tersebut merupakan pabrik BEV pertama perusahaan di luar Cina.
“Kami bertekad menjadikan Thailand sebagai pusat produksi dan ekspor BEV di Asia Tenggara. Kapasitas produksi pabrik kami 10.000 unit tahun ini. Dan kami akan meningkatkan jumlahnya menjadi 50.000 unit pada tahun 2029,” ujar Sun.
Sementara itu, seperti laporan laman CarNewsChina yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (15/4/2025) menyebut di Cina, saat ini Neta Auto tengah menghadapi tuntutan dari sejumlah dealer-nya. “Perwakilan dari jaringan dealer-nya berkumpul di pabrik perusahaan di Tongxiang untuk menuntut pembayaran atas kendaraan yang tidak terkirim (ke dealer) dan kompensasi atas kerugian yang meningkat,” tulis media itu, Senin (14/4/20250.
Disebutkan, lebih dari dua puluh perwakilan dari jaringan Neta nasional yang terdiri lebih dari 300 dealer resmi berkumpul di gerbang pabrik Neta di Tongxiang (wilayah di kota Jiaxing, bagian utara provinsi Zhejiang). Protes tersebut menyoroti memburuknya situasi keuangan di pabrikan itu.
Laman CarNews China menulis dalam rekaman video yang beredar daring, perwakilan dealer menyatakan mereka telah mempertahankan operasi meskipun Neta gagal mengirimkan kendaraan.
“Para dealer mengklaim bahwa mereka tetap menjalankan operasi normal, membayar gaji dan tunjangan karyawan, mempertahankan pembayaran pajak, dan menghindari publisitas negatif sambil menunggu Neta memenuhi janjinya,” sebut media itu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id