Beijing, Mobilitas – Sepanjang periode Januari – Agustus 2024 itu, total penjualn mobil Neta di negeri sendiri (Cina) baik dari pabrik ke dealer (wholesles) maupun dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) ambrol.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dihimpun dari semua pabrikan dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (27/9/2024) menunjukkan sepanjang delapan bulan pertama 2024 itu, Neta Auto hanya membukukan angka wholesales sebanyak 47.991 unit. Jumlah ini anjlok 32,3 persen dibanding total wholesales yang dicetaknya pada periode sama di tahun 2023.
Sementara, angka penjualan ritel yang berhasil diraupnya – di periode Januari hingga Agustus 2024 itu – sebanyak 30.323 unit. Jumlah ini ambrol hingga 56,1 persen dibanding dengan total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada delapan bulan pertama 2023.
Fakta data berbicara, sejumlah mobil kondang adalan Neta Auto, penjualan ritelnya rontok di kurun waktu tersebut. Tercatat, Neta S hanya mendulang angka penjualan ritel sebanyak 4.783 unit, ambrol 64,5 persen dibanding Janurai – Agustus tahun lalu.
Kemudian, Neta Aya terjual sebanyak 1.487 unit (ambrol 42 persen), Neta U Pro terlego 418 unit (ambrol 98,5 persen), dan Neta GT laku sebanyak 131 unit (ambrol 98,2 persen. Model lain yang penjualannya juga terpuruk adalah Neta V, yakni hanya 91 unit atau ambrol 99,6 persen.
Sekadar informasi, sejumlah model mobil listrik Neta telah dijajakan di Indonesia melalui PT Neta Auto Indonesia. Pabrikan mobil yang merupakan bagian dari Hozon Auto ini bahkan juga merakit beberapa model mobilnya di Indonesia. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id