Mobility

New Citroen C3 Mejeng di GIIAS 2023, Versi Lawas Kena Recall di Australia

×

New Citroen C3 Mejeng di GIIAS 2023, Versi Lawas Kena Recall di Australia

Share this article
New Citroen C3 dipamerkan di GIIAS 2023 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Mobil Citroen di Indonesia dipasarkan oleh anak perusahaan Indomobil Group, dan kini tengah dipamerkan di GIIAS 2023.

Namun, di tengah aksi mentereng New Citroen 3 yang mejeng di hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE Serpong, Tangerang itu, kabar tak menggembirakan terkait mobil ini datang dari Australia.

“Inchcape Australia menarik kembali (recall) Citroen C3 model 2022 untuk diperbaiki karena crossmember (bushing bantalan mesin) yang bermasalah,” bunyi pemberitaan Car Expert, yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Inchcape dalam keterangan resminya mengakui crossmember itu diproduksi tidak sesuai dengan spesisifikasi yang ditetapkan. Walhasil bisa retak, dan jika hal itu terjadi maka mobil bisa mengalami kehilangan kendali secara tiba-tiba.

Hanya, tidak disebut berapa unit Citroen C3 yang di-recall di Negeri Kanguru tersebut. Inchcape hanya menyatakan, pemilik diminta untuk segera mendatangi diler resmi agar mobil mereka mendapatkan perbaikan yang diberikan secara gratis.

New Citroen C3 di GIIAS 2023 – dok.Mobilitas

Sekadar informasi crossmember allias bushing merupakan komponen balok yang melintang atau potongan yang terbuat dari besi maupun baja atau karet yang menempel di rangka mobil. Fungsinya, menopang mesin mobil yang bekerja saat mobil sedang melaju.

Jika komponen ini retak, rusak, atau keropos maka akan rawan membuat mesin mobil jebol atau jatuh ke bawah. Walhasil, keseimbangan laju mobil pun terganggu dan membahayakan keselamatan pengguna mobil maupun orang lain.

Namun, recall Citroen C3 tak hanya terjadi di tahun ini saja. Data Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Senin (14/8/2023) menunjukkan sejak 2013 atau sepuluh tahun lalu hingga kini sedikitnya ada 19 kali kasus kerusakan yang menyebabkan mobil harus di-recall.

Masalah yang dialami beragam. Mulai dari airbag, bantalan kolom kemudi, bahan bakar bocor dan oli merembes yang berpotensi memicu kebakaran, hingga perangkat lunak yang bermasalah hingga perlu kalibrasi ulang.

Dan yang paling anyar, atau di 2023 ini adalah rusaknya crossmember atau bushing alias bantalan mesin. (Swe/Aa)