Jakarta, Mobilitas – Satu unit motorgede (moge) Honda CBR1000RR-R SP Fireblade Edisi Spesial 30 Tahun yang dipajang di hajatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 saat ini langsung terjual di hari pertama perhelatan, Kamis (31/3/2022). Padahal, bandrrol motor ini tak murah, yakni Rp 1,058 miliar on the road Jakarta.
Namun, jika motor bermesin 999,9 cc ini dibanderol senilai itu wajar saja. Sederet teknologi canggih serta rekam jejak versi pendahulunya yang “mencorong” memang sepadan, belum lagi titelnya sebagai edisi khusus, tentu menjadi nilai tersendiri bagi mereka yang mengoleksi atau bahkan investasi.
Motor berbalut paduan kelir red-white-blue (RWB) khas HRC itu kental dengan tapi kesan jadul khas superbike 90-an. Kesan ini memiliki nilai plus tersendiri sebagai sebuah motor yang colletible item.
Emblem khusus bertuliskan 30Th Anniversary di atas tangki, silencer knalpot dan remote smartkey juga menjadi penanda kekhasannya. Terlebih, di kala kunci kontak dinyalakan pada speedometer muncul logo seri 30 tahun dengan lingkaran api itu.
Mesinnya yang berkapasitas 999,9 cc DOHC empat silinder segaris mengalami banyak peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya. Konfigurasi mesin ini sama persis dengan RC213V (bore x stroke : 81 mm x 48,5 mm) dan menyemburkan tenaga hingga 215 hp padan14.500 rpm dengan torsi 112 Nm pada 12.500 rpm.
Sebagai edisi khusus, motor yang pertama kali diperkenalkan di hajatan EICMA, November 2021 di Milan, Italia, itu diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas. Sehingga, keberadaannya menjadi unit yang sangat langka nantinya.
Nilai lebih lainnya adalah, teknologi yang disandangnya. Salah satu dari teknologi itu adalah piston cooling jets yang bertugas menyemprotkan oli ke bagian belakang piston.
“Jadi dengan menyemprotkan oli tambahan ke bagian belakang piston akan memberikan efek pendinginan tambahan. Sehingga dengan suhu yang lebih dingin akan menghindari piston dari efek knocking,” ungkap Technical Service Division PT. Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, dalam diskusi virtual yang digelar di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Penyematan teknologi ini, jelas Endro, dikarenakan mesin Honda CBR1000RR-R Fireblade memang membutuhkan pendinginan tambahan di area piston. Pasalnya rasio kompresi yang sangat tinggi di motor ini.
“Rasio kompresi mesinnya mencapai 13,4: 1 karena motor ini kan memang difokuskan pada performanya. Motor ini merupakan motor untuk race (balapan) tentapi juga cocok untuk di jalan raya,” jelas dia.
Dengan teknologi itu pula, maka performa mesin stabil. “Selain itu mencegah mesin dari peningkatan suhu atau overheating,” imbuh Endro. (Nis/Aa)