Yokohama, Mobilitas – Nissan Motor Company bertekad untuk mengurangi biaya produksi dan penggunaan material langka agar harga produk murah.
Pernyataan resmi pabrikan asal Yokohama, Jepang, itu menyebut pihaknya menggunakan strategi produksi bernama X-in-1. “Ini memerlukan pengembangan komponen bersama dan termodulasi agar efisiensi produksi meningkat, mengurangi biaya powertrain, hingga mengurangi bobot dan ukuran dari unit penghasil daya,” papar Nissan.
Penggunaan elemen tanah jarang (rare soil) – yang merupakan komponen penting dalam produksi mobil listrik – juga akan sangat berkurang. “Kami menargetkan penggunaannya kurang dari 1% ,” sebut pabrikan seperti dikutip The Green Journal.
Ada dua proses yang dijalankan untuk memproduksi bagian utama dari mobil listrik murah yang akan dibuat itu. Pertama, memodulasi motor, inverter, dan peredam yang merupakan tiga komponen mobil listrik dengan pendekatan produksi 3 in 1.
Kedua, dengan memodulasi motor, inverter, peredam, generator, dan penambah yang merupakan lima komponen untuk rangkaian e-POWER-nya. Proses ini dilakukan dengan pendekatan produksi 5 in 1.
Dengan langkah ini diharapkan terjadi pengurangan 30% biaya pengembangan dan pembuatan model e-Power dan mobil listrik. Nissan berharap penurunan biaya ini tercapai pada 2026 atau empat tahun sebelum target memproduksi 27 mobil listrik baru tercapai.
Nissan yang merupakan salah pelopor penjualan mobil listrik baterai di dunia (dengan Nissan Leaf) kini telah disalip oleh pabrikan-pabrikan lain (baik dari Asia maupun Eropa) dalam hal penjualan. Bahkan tidak hanya dalam penjualan mobil listrik saja pabrikan ini tertinggal tetapi juga produk konvensional.
Data internal Nissan yang dikutip Mobilitas, Jumat (10/3/2023) menunjukkan sepanjang 2022 lalu pabrikan hanya berhasil melego 3,23 juta mobil di dunia. Jumlah ini ambles 20,7% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 4,06 juta mobil.
Sementara data MarkLines aliansi Nissan-Renault pada tahun itu menjual 283.000 mobil listrik. Aliansi ini mencuil 3,9% pangsa pasar mobil setrum dunia. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id