Yokohama, Mobilitas – Seiring dengan pemangkasan kapasitas produksi dan jumlah karyawan itu, Nissan Motor Company juga memotong proyeksi pendapatan operasionalnya di tahun fiskal 2024/2025 (April 2024 – Maret 20250 hingga 70 persen.
Laporan Bloomberg dan Nikkei yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (10/11/2024) menyebut Nissan mengubah proyeksi pendapatan operasional di periode tahun fiskal itu menjadi 150 milir Yen saja.
“Langkah Nissan Motor Company untuk mengatasi kelemahan internal di tengah kondisi industri mobil yang sulit telah meningkat. Sehingga membuatnya tidak punya pilihan selain memangkas gaji, produksi, dan perkiraannya untuk tahun fiskal ini,” tulis dua media itu.
Nissan menyatakan akan memutus hubungn kerja (PHK) 9.000 pekerja di berbagai negara. Sementara kapasitas produksi dipapras seperlima alias dipangkas hingga 20 persen.
Langkah ini dilakukan penyusul ambrolnya laba bersih perusahaan hingga 94 persen pada periode Januari – Juni atau semester pertama 2024. Bahkan, Nissan akan menjul 10 persen sahamnya di Mitsubishi Motors Corporation (dari total kepemilikan saham 34 persen) yang di paruh pertama 2024 itu menyedot dana tunai 448,3 miliar Yen.
Nissan saat ini disebut sebagai pabrikan Jepang yang paling parah terseok dalam persaingan di pasar mobil baru yang berda dalam proses transisi elektrifikasi . Nissan harus berjuang keras menghadapi persaingan dengan tesla Inc dan pabrikn asal Republik Rakyat Cina, Build Your Dreams (BYD) Company.
Kendati begitu, sejatinya, penjualan mobil Nissan ke konsumen (penjualan ritel) di Cina di tahun 2024 ini tidaklah jelek-jelek amat. Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (10/11/2024) menunjukkan, selama periode Januari – Oktober 2024 penjualan ritel mobil Nissan masih naik, meski sangat tipis yakni hanya 0,8 persen dibanding sepuluh bulan pertama 2023.
Totalnya 441.664 unit. Bahkan di bulan Oktober saja, jumlah mobil Nissan yang dibeli konsumen di Negeri Tirai Bambu itu mencapai 53.915 unit. Jumlah penjualan ritel tersebut menanjak 14,6 persen dibanding total penjualan ritel pada bulan yang sama di tahun 2023. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id