Bangkok, Mobilitas – Pabrik yang dibangun Omoda & Jaecoo Company Thailand itu dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025 nanti.
Laporan The Bangkok Post dan laman The National yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (22/3/2024) menyebut Chery Thailand menyatakan pabrik tersebut untuk memproduksi mobil listrik untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.
“Kami menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk produk yang dipasarkan di pasar domestik (Thailand) maupun ekspor,” ungkap Vice Managing Director for South East Asia Chery International, Qi Jie.
Bahkan ke depan, lanjut Qi, hasil produksi di pabrik yang berada di Rayong, wilayah timur Thailand itu juga untuk memenuhi kebutuhan pasar Oceania dan Timur Tengah. “Kami membagi fase produksi di pabrik itu dalam dua fase berdasar kapasitas produksi yang ingin kami capai. Pertama, mulai tahun 2025 dengan kapasitas produksi 50.000 unit,” ujar dia.
Kemudian, pada tahun 2028, kapasitas produksi ditargetkan telah mencapai 80.000 unit. Chery menetapkan alokasi jumlah produksi mobil di pabrik itu, 70 persen merupakan mobil listrik murni alias listrik baterai (BEV).
“Sedangkan 30 persen lainnya merupakan mobil elektrifikasi berteknologi plug-in hybrid,” jelas Qi.
Sekadar informasi, data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (22/3/2024) menunjukkan sepanjang Januari – Februari tahun 2024 ini, Chery Group (yang meliputi merek Chery, Exceed, Jetour, dan lainnya) menjual 143.155 mobil. Jumlah itu menanjak 37,8 persen dibanding periode sama di tahun 2023. (And/Aa)