Jakarta, Mobilitas – Tren penggunaan baterai listrik meningkat seiring tumbuhnya pasar mobil dan motor listrik.
Data SNE Reasearch yang dinukil Mobilitas, Selasa (4/10/2022) menunjukkan, sepanjang Januari – Juli tahun ini penggunaan baterai listrik di dunia mencapai 240,8 gigawatt-hour (GWh). Jumlah ini meroket 76% dibanding jumlah penggunaan selama periode sama di tahun 2021 lalu, yang sebanyak 136,8 GWh.
Pabrikan asal Cina, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) tercatat sebagai pabrikan yang terbanyak memasok baterai ke pasar dunia. Jumlahnya, di tujuh bulan pertama itu, mencapai 83,6 GWh.
LG Energy Solutions, pabrikan asal Korea Selatan, bertengger di posisi kedua setelah memasok 34,3 GWh. Dia disusul pabrikan asal Cina lainnya, yakni BYD, yang memasok 30,3 GWh.
Lalu, Panasonic – pabrikan asal Jepang – berada di urutan ke keempat setelah memasok sebanyak 20,8 GWh. Berikutnya terdapat SK On dengan pasokan 15,8 GWh, Samsung SDI yang memasok 12,2 GWh.
Berada di urutan keenam ada CALB (asal Luoyang, Cina) dengan pasokan 10 GWh. Dan di urutan ketujuh Guoxuan (Cina), yang memasok GWh.
“Permintaan baterai listrik dunia tumbuh seiring dengan meluasnya pasar dan meningkatnya penjualan kendaraan listrik di berbagai negara,” bunyi keterangan SNE Research.
Sementara, data EV Market Research yang dikutip Mobilitas, Selasa (4/10/2022) menunjukkan dengan pertumbuhan rata-rata tahun 59% sejak 2015, sampai dengan Juni 2022 jumlah mobil elektrifikasi (hybrid, plud-in hybrid, dan listrik murni atau BEV) di dunia mencapai 21 juta lebih.
“Hampir setengah atau 47% lebih mobil elektrifikasi itu berada di Cina,” tulis lembaga tersebut.
Fakta data juga berbicara, selama Januari – Juni 2022, kendaraan elektrifikasi menyumbang 1,7% dari total penjualan mobil dunia. Di periode sama 2021, porsi penjualannya masih 1,3%. (Din/Aa)