Bangkok, Mobilitas – Bagi pabrikan Negeri Tirai Bambu itu, Asia Tenggara merupakan pasar baru setelah Eropa.
Analis industri senior di Shanghai Stock Exchange, Hao Xiaopeng kepada Asia Business Insight belum lama ini dan dikutip Mobilitas, Senin (5/12/2022) mengatakan dengan penduduk sekitar 650 juta jiwa Asia Tenggara merupakan pasar yang menjanjikan.
Terlebih, pemerintah negara-negara di kawasan tersebut kini teruys gencar mendorong penggunaan kendaraan elektrifikasi (New Energy Vehicle atau NEV) sebagai wujud komitmen pengurangan krabon secara global.
Sementara, pabrikan di luar Cina baik dari Asia, Eropa, dan Amerika belum bergerak cepat memenuhi kebutuhan masyarakat Asia Tenggara yang menginginkan kendaraan elektrifikasi yang bagus secara desain dan kualitas tetapi berharga terjangkau. Itulah, keunggulan komparatif dan kompetitif pabrikan dari Cina,” kata dia.
Daya tarik itu pula yang menjadikan mitra pabrikan Cina memilih mereka, dan sekaligus membuat basis penjualan maupun produksi yang kuat. Kabar terbaru menyebut, perusahaan penyedia layanan kendaraan listrik Thailand – Phoenix EV – memesan 150.000 unit mobil listrik buatan Aiways Cina.
Ini merupakan pesanan terbesar di dunia yang pernah diterima oleh pabrikan mobil listrik Cina. Pesanan tersebut untuk pengiriman selama lima tahun ke depan.
“Pengiriman awal sebanyak 100.000 unit, dan kemudian 50.000 unit. Pesanan ini merupakan tonggak nyata dan landasan kuat bagi strategi kami di Asia Tenggara, Karena kami berdua bersepakat mendirikan perusahaan patungan untuk penjualan dan layanan purna jual, termasuk pembangunan infrastruktur pengisian daya,” ujar Executive Vice President International Operation Aiways, Alexander Klose.
Aiways bukanlah yang pertama. Sebelumnya, pada September lalu, pabrikan mobil listrik Cina lainnya – yakni Hozon – meluncurkan mobil listrik Neta V di Thailand, dan Oktober di Myanmar. Sementara Great Wall Motor (GWM) yang membeli pabrik milik General Motors (GM) di Rayong pada 2020, kini semakin gencar menggempur pasar.
Setelah menyodorkan mobil listrik merek Ora, kini GWM berancang-ancang meluncurkan empat model baru di 2023 nanti. “Ini menyusul keberhasilan Ora Good Cat yang telah terjual 5.000 unit lebih sejak peluncuran,” kata Executive Vice President Sales & Markering GWM Thailand, Narong Sritalayon.
Bahkan, mobil setrum Ora itu telah merambah Malaysia akhir November kemarin. “Dalam tiga tahun ke depan, kami akan meluncurkan sembilan model di Malaysia yang sebagian besar merupakan NEV. Kami ingin menjadi merek EV terkemuka di negara ini,” kata Direktur Operasi GWM Asia Tenggara, Zhang Jiaming.
Sekadar catatan, sejak dua tahun lalu hingga akhir Oktober tahun ini, sudah 13.106 unit mobil listrik asal Cina yang terjual di Thailand. Sementara, data Gaikindo yang dinukil Mobilitas, Senin (5/12/2022) memperlihatkan, mobil Wuling Airev yang diluncurkan di Indonesia pada Agustus lalu, telah terjual ke diler (wholesales) sebanyak 4.337 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id