Jakarta, Mobilitas – Kita seringkali mendengar kata paddle shift ketika mendengar atau membaca informasi tentang mobil-mobil kelas menengah ke atas keluaran terkini, khususnya yang bertransmisi otomatis. Ya, itulah fitur yang berperan laiknya pengubah posisi gigi transmisi di mobil bertransmisi otomotis.
“Dengan paddle shift, mobil transmisi otomatis bisa diajak bermanuver layaknya mobil transmisi manual. Terutama untuk memacu akselerasi ketika akan menyalip kendaraan lain. Atau untuk melakukan engine brake secara smooth dan terkontrol dengan baik,” jelas instruktur safety driving Java Adventures, Poengki Eko Haryanto, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (4/72021).
Pabrikan menempatkan peranti ini persis di belakang setir mobil dan terdiri dari dua bagian yakni satu di bagian kanan (belakang setir) dan satu lagi di bagian kiri (belakang setir). Bagian kanan terdapat tanda + (plus) yang artinya untuk menaikkan atau menambah posisi gigi, dan bagian kiri bertanda – (minus) yang berguna atau berfungsi sebaliknya.
Untuk mengoperasikannya cukup mudah, karena cukup dengan mengungkitnya dengan jari. Fitur ini terinpirasi oleh mobil balap Formula yang menggunakan peranti yang sama.
“Mengapa mobil balap itu dilengkapi perangkat seperti ini, karena agar pembalap tetap fokus pada setir dan keadaan lintasan termasuk terhadap pembalap lainnya. Agar fokus maka mereka tak perlu sibuk memindah tuas gigi untuk bermanuver menyalip atau berakselerasi,” kata Poengki.
Cara penggunaan
Pada mobil bertransmsi otomotis ketika pengemudi menggunakan model pengendaraan normal alis mode D (Drive) dan menggunakan paddle shift maka fungsi dari peranti ini adalah menjadi transmisi serengah manual. Artinya pemindahan posisi gigi (baik pengurangan maupun penambahan) dilakukan dengan paddle shift tetap fungsi transmisinya tetap otomotis.
“Jika ingin menggunakan paddle shift maka di saat ingin memindah posisi gigi – baik ingin menambah aatu mengurangi – posisi mobil jangan pada saat digas. Karena perpindahan posisi akan frontal dan tiba-tiba sehingga akan merusak transmisi. Lakuakn secara tepat dan smooth,” saran Poengki.
Begitu pula di saat ingin melakukan engine brake dengan menggunakan sarana paddle shift. Upayakan pedal gas tidak dalam posisi diinjak, dan usahakan pengurangan posisi gigi transmisi tidak dilakukan secara frontal langsung ke posisi terendah.
Lakukan secara perlahan dan bertahap seiring dengan penurunan laju kecepatan mobil. Meski begitu, untuk upaya pengereman dalam kondisi darurat, engine brake juga harus dibarengi dengan perangkat pengereman mobil.
“Tetapi yang pasti, dengan fitur paddle shift ini menjadikan berkendara dengan mobil memberikan sensasi yang lebih menyenangkan. Oleh karena itu, mobil-mobil kelas atas banyak yang diberi fitur ini. Terutama yang menawarkan karakter sporty,” imbuh Poengki. (Jrr/Aa)